Tokyo, Kompas
Wartawan Kompas
Kepada seluruh WNI yang diharapkan segera menghubungi kepala posko dan tim darurat KBRI di Sendai, Mayor (Inf) Zaenal Arifin di nomor telepon +818040511996 atau anggota tim Darussalam di nomor telepon +8109065476932.
”Kami akan ungsikan seluruh WNI dari sana karena saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Mereka tidak memiliki bahan makanan yang cukup, tanpa listrik, dan tanpa pemanas,” tandas Lutfi.
Data yang diperoleh KBRI sejauh ini ada 496 WNI tersebar di tiga provinsi yang paling parah terkena bencana, yakni Miyagi (274 WNI), Iwate (140 WNI), dan Fukushima (82 WNI). Dari jumlah tersebut, baru 193 orang, yang bisa dihubungi dalam keadaan selamat.
”Ada 20 WNI lainnya yang terindikasi selamat, yakni tenaga kerja Indonesia yang bekerja di perusahaan IMM dan 9 perawat di rumah sakit. Tempat bekerja mereka sudah menyatakan mereka selamat, tetapi kami belum bisa menghubungi mereka secara langsung,” tutur Lutfi.
Dengan demikian, masih ada 283 WNI yang belum jelas keberadaan dan nasibnya. Itu baru WNI yang sudah terdaftar. Ada beberapa WNI yang belum terdata oleh pihak KBRI, terutama para nelayan yang bekerja di kota-kota pesisir, seperti Kesenuma, Natori, Ishinomaki, dan Ogawara.
Menurut Lutfi, pihaknya bersiap memulangkan seluruh WNI tersebut ke Indonesia atas biaya negara, seperti yang dilakukan dalam evakuasi WNI dari Mesir dan Libya beberapa waktu lalu.
”Meski mereka memiliki pekerjaan di sini, pemulihan kondisi ini diperkirakan akan butuh waktu lama. Jadi mereka sebaiknya menunggu di Indonesia daripada menunggu di sini,” ungkap mantan Ketua BKPM yang kini Dubes tersebut.
Sementara itu dari Tokyo dilaporkan, Pemerintah Kota Tokyo memperingatkan kepada seluruh warga akan kemungkinan pemadaman listrik bergilir di ibu kota Jepang itu mulai hari Minggu ini.
Selain itu, warga juga diperingatkan akan risiko hujan asam akibat terbakarnya sebuah pengilangan di kota Chiba dekat Tokyo. Warga dianjurkan tidak keluar rumah untuk menghindari jatuhan zat kimia berbahaya, dan dianjurkan membawa payung atau jas hujan saat keluar rumah.