Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libya Timur Direbut Serdadu Pro-Khadafy

Kompas.com - 13/03/2011, 00:13 WIB

UQAYLA, KOMPAS.com — Para pejuang Libya terpukul mundur dari posisi dekat kota perminyakan Ras Lanuf akibat serangan udara dan penembakan artileri oleh serdadu pro-Moammar Khadafy, Sabtu (12/3/2011).

Setelah tak lagi berupaya mengambil alih Ras Lanuf, pejuang antirezim Khadafy berusaha membangun garis pertahanan baru 30 kilometer lebih ke timur di sepanjang jalan pesisir mengarah ke Brega, di luar desa Uqayla.

Di tempat itu, pos terakhir para pejuang sebelum garis depan, sekitar 70 sukarelawan bersenjata dari Libya timur tergerus dan terpendar saat pesawat tempur pemerintah mengangkasa di udara dan mendengarkan suara letusan artileri di arah barat.

Para sukarelawan menjelaskan bahwa satu unit dari bekas tentara angkatan bersenjata, sekarang menjadi bagian penyerbu dalam pemberontakan, masih beraksi di sisi barat, di bawah hujan artileri, tetapi pejuang bersenjata ringan tersebut telah mundur.

"Pagi ini kami berada di sana, 30 kilometer dari sini, tetapi kami harus mundur karena banyak bom," kata Wanis Muftar (40), seorang sukarelawan yang mengenakan baju kamuflase militer dan memegang senapan serbu Kalashnikov. "Insya Allah, kami akan mencoba mengirim orang untuk serangan balasan."

Tarek, pejuang berusia 32 tahun dari kelompok revolusi di Benghazi, kota kedua terbesar Libya, menyetujui dan mengonfirmasi bahwa para pejuang tidak punya pilihan selain menarik mundur, tetapi mereka berjanji akan merespons.

Pemberontak yang sebulan ini melawan 42 tahun rezim Khadafy telah mengambil alih kota kecil Ras Lanuf, tempat kilang minyak Libya di pesisir Mediterania, sejak pekan lalu, tetapi akan kehilangan kuasa setelah serangan besar pada Kamis.

Sekarang, para pejuang tampak meningkatkan pertempuran untuk mundur ke jalan pesisir mengarah ke Brega, kota utama terakhir sebelum Ajdabiya, gerbang untuk Libya timur dengan banyak jalan menuju kota yang sudah dikuasai pejuang, seperti Benghazi dan Tobruk.

Sebelumnya, pos pemeriksaan Uqayla telah menjadi target dua serangan udara. Seorang wartawan AFP di lokasi menyaksikan sejumlah kendaraan dan truk pikap pejuang kabur dari garis depan, mundur menuju Brega, 40 kilometer ke timur.

Tiga pejuang terluka dibawa ke rumah sakit Brega untuk perawatan, termasuk seorang pejuang yang terkena serpihan peluru, kata Dr Yussef al-Badri.

Dalam pertemuan darurat pada Sabtu di luar kehadiran Libya, Liga Arab sepakat mendukung rencana Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang agar mencegah pasukan Khadafy tidak menyerang pejuang dari udara, kata para diplomat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com