Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh 5 Orang untuk Dandani Michelle Obama

Kompas.com - 12/03/2011, 17:32 WIB

KOMPAS.com — Penampilan Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama selalu menarik perhatian. Menurut profesor bidang keuangan dari New York University, David Yermack, pakaian yang dipakai Mrs Obama selalu menawarkan ekspos yang luas, bahkan bisnis, untuk peritel. Michelle membantu mendongkrak penjualan hingga 2,7 miliar dollar AS untuk perusahaan ritel dan fashion yang produknya dia kenakan untuk lebih dari 189 penampilan publik antara November 2008 sampai Desember 2009. Banyak desainer tak bernama yang mendadak jadi populer setelah Michelle memakai rancangannya.

Adalah Michelle yang mendapatkan nama untuk penampilannya yang selalu chic. Namun, penampilan tersebut ternyata bukan hasil kreasinya sendiri. Ada sebuah fashion dream team yang berdiri di balik setiap busana Michelle. Mereka ini bukan stylist gaya karpet merah seperti yang banyak disewa oleh selebriti Hollywood. Semua penata gaya ini berbasis di Chicago dan semua bekerja untuk memfasilitasi penampilan elegan dan unik berkonsep do-it-yourself untuk Michelle.

"Ia ibu negara paling kasual yang pernah kita miliki," kata Kate Betts, penulis buku Everyday Icon: Michelle Obama and the Power of Style, sembari menambahkan, "Hal itu tidak berubah sejak ia menetap di Gedung Putih. Ia masih mengenakan pakaian mahal dan murah, gaun-gaun motif bunga, dan ikat pinggang seperti yang dikenakannya saat kampanye."

Anda ingin tahu siapa saja tim impian yang menata penampilan Michelle?

Penata gaya: Ikram Goldman
Ikram tak pernah memberi pernyataan secara resmi pada pers mengenai perannya dalam menyeleksi busana Michelle, namun sejak Obama bekerja di Gedung Putih, pengaruh Ikram tak dapat disangkal lagi. Michelle pertama kali bertemu Ikram di butiknya di Chicago, jauh sebelum Obama berkampanye. Dengan reputasinya dalam menentukan pilihan yang unik yang terbaru, terdepan, namun kurang terwakili dari butik sang desainer, Michelle menangkap semangat kekeluargaan pada diri Ikram.

"Ikram mengatur apa yang diinginkan ibu negara untuk membentuk citra dirinya di Gedung Putih," tutur Betts. Michelle ingin merefleksikan moto perubahan yang diusung sang suami, wajah-wajah baru, dan generasi yang lebih muda, melalui busananya. Ikram memfasilitasi hal itu karena ia mendukung desainer-desainer tak ternama di butiknya sendiri. Sekadar informasi, Jason Wu, yang merancang gaun Michelle untuk acara inaugurasi, juga merupakan "jebolan" butik Ikram.

Michelle diberi pilihan beberapa busana rancangan desainer di butik Ikram. Peran Ikram adalah menyempitkan pilihan-pilihan itu. Setelah Michelle menentukan pilihannya yang terakhir, busana itu akan dibuat sesuai ukuran tubuhnya, dengan menambahkan ciri khas pribadi yang cocok untuk Michelle.

Personal shopper: Meredith Koop
Perempuan berusia 29 tahun ini tadinya asisten Michelle. Belum lama ini Gedung Putih mengonfirmasi tugas-tugas Meredith, termasuk memberi masukan mengenai pilihan busana Michelle dan mewakili sang ibu negara untuk berbelanja pakaian. Saat berbelanja, Meredith juga harus mempertimbangkan harga yang paling bersaing, termasuk memilih pakaian yang didiskon (bila ada). 

Yang menarik, lulusan Vanderbilt University ini juga pernah bekerja di butik Ikram milik Ikram Goldman di Chicago. Setelah Obama memenangi pemilu, Meredith diutus berangkat ke Washington, DC, untuk melayani kebutuhan ibu negara secara khusus.

Tugas-tugas Meredith sungguh tak bisa dibilang sepele. Robin Givhan dari Washington Post menggambarkan bagaimana Meredith harus mempertimbangkan perubahan busana secara nonstop yang diharapkan dari ibu negara yang sedang jadi perhatian karena style-nya itu. Meredith harus bernegosiasi dengan para desainer untuk penampilan Michelle, mengepas dan memermak pakaian, yang semuanya harus dilakukan dengan tujuan politis. Artinya, tergantung siapa yang akan dikunjungi, Mrs O harus mempertimbangkan pesan apa yang ingin disampaikannya. Itu sebabnya Anda pun menyaksikan Michelle mengenakan kerudung saat berkunjung ke Mesjid Istiqlal, Jakarta, November lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com