Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Pembantaian Penjara Abu Salim

Kompas.com - 10/03/2011, 07:38 WIB
Oleh: Musthafa Abd Rahman

RATUSAN foto beserta nama-namanya terpampang di dinding depan gedung pengadilan pidana di Alun-alun Tahrir, Benghazi. Setiap hari, dari pagi hingga malam, penduduk Benghazi berkerumun melihat dengan saksama ratusan foto tersebut.

Kerumunan penduduk itu setiap hari tak pernah surut. Mereka datang dan pergi melihat foto-foto itu. Dari sekian obyek di Alun-alun Tahrir yang sehari-hari menjadi tempat aksi unjuk rasa antirezim Moammar Khadafy, foto-foto itu tampak paling menarik perhatian publik.

Wajah-wajah yang terpampang di dinding itu tak lain adalah foto para korban pembantaian di Penjara Abu Salim di Tripoli pada 29 Juni 1996 yang terkenal itu. Saat itu sebanyak 1.270 penghuni penjara tewas di tangan rezim Khadafy. Penjara Abu Salim merupakan penjara politik terkenal di kota Tripoli.

Di atas ratusan foto itu terdapat pamflet bertuliskan ”Wahai para syuhada (pahlawan) Abu Salim, darahmu tidak mengalir sia-sia”. Ada pula surat seorang istri kepada suaminya, salah seorang korban pembantaian di Abu Salim, yang berbunyi ”Saya akan tetap ikhlas dan tulus kepadamu sampai kapan pun. Semoga Tuhan meridaimu di akhirat”.

Foto-foto itu menjadi saksi bahwa kebenaran tidak pernah ditelan masa. Pembantaian di Penjara Abu Salim yang terjadi 14 tahun silam menjelma menjadi peristiwa penting bagi rakyat Libya.

Pembantaian itu tak hanya membangkitkan emosi rakyat Libya, tetapi juga menjadi salah satu titik tolak perubahan besar di negeri itu, yakni meletusnya revolusi 17 Februari.

”Saya punya dua teman yang menjadi korban pembantaian di Penjara Abu Salim. Peristiwa itu tak akan dilupakan rakyat Libya sampai kapan pun dan akan terus dikenang sebagai bukti kekejaman rezim Khadafy,” kata Azdin Nadir (37).

Warga Libya lain, Mohamed (50), mengungkapkan, empat temannya menjadi korban pembantaian di Penjara Abu Salim. ”Pembantaian di Penjara Abu Salim benar-benar kezaliman yang dilakukan Khadafy terhadap rakyatnya. Khadafy harus mundur karena ia menjadi problem Libya saat ini,” ujarnya.

Pembantaian di Penjara Abu Salim terjadi saat satu unit pasukan khusus Libya mendobrak penjara dan membantai 1.270 penghuninya hanya dalam beberapa jam. Pembantaian itu ditengarai atas perintah langsung Khadafy. Kepala keamanan pribadi Khadafy, Abdallah al-Sanusi dan Izzedine al-Hanshiri, terlibat langsung dalam perintah dan pelaksanaan pembantaian itu.

Aparat keamanan Khadafy mengubur korban di beberapa tempat tanpa sepengetahuan keluarga. Rezim Khadafy selalu membantah terjadi pembantaian dan menolak permintaan investigasi dari sejumlah pihak, dari dalam dan luar negeri.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com