Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer China Makin Kuat

Kompas.com - 10/03/2011, 04:42 WIB

WASHINGTON DC, RABU - Negeri Paman Sam tampak terganggu dan cemas dengan perkembangan teknologi militer dan persenjataan Negeri Tirai Bambu. China diyakini dalam satu hingga dua dekade ke depan akan menyalip kekuatan militer Amerika Serikat.

Kecemasan itu terbaca lewat pernyataan politisi Partai Republik, Senator John McCain, Selasa (8/3) di Washington DC. Dia meminta AS dan Australia meningkatkan kerja sama militer demi menghadapi pengaruh China di kawasan Asia-Pasifik.

Pernyataan itu dilontarkan McCain dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Australia Julia Gillard. Sejak Senin, Gillard melawat ke AS. ”Saya pikir AS dan Australia harus bekerja sama lebih aktif lagi demi memastikan tidak ada ketegangan-ketegangan yang akan terjadi di kawasan itu,” ujar McCain, yang mewakili Partai Republik di Komite Senat terkait Angkatan Bersenjata AS.

McCain berbicara seusai mendampingi Gillard dalam pameran foto peringatan 60 tahun hubungan militer Australia-AS. Angkatan bersenjata kedua negara telah lama menjalin kerja sama dalam sejumlah peperangan, dari perang Vietnam, Irak, dan belakangan Afganistan.

Dalam kesempatan itu McCain menegaskan tak ada satu negara yang bisa menjadi sekutu paling dekat bagi AS selain Australia.

Kecemasan McCain dan AS secara umum beralasan. China selama ini agresif memacu peningkatan anggaran belanja sektor pertahanan. Pada tahun 2011 anggaran persenjataan naik 12,7 persen.

Menurut McCain, negara komunis itu tengah berupaya memacu kekuatan angkatan bersenjata untuk menunjukkan kehadirannya di beberapa kawasan sengketa macam Kepulauan Spratly, yang selama ini juga diklaim sejumlah negara kawasan Asia Tenggara.

”Namun, saya bukan hendak memprediksi bahwa konflik akan terjadi. Hal yang ingin saya katakan, cara terbaik untuk mencegah kemungkinan itu adalah AS dan Australia harus menegaskan kejelasan prinsip dasar yang juga harus diikuti negara lain,” ujarnya.

McCain meminta Australia bersama-sama AS memastikan China ikut mencamkan prinsip kebebasan di laut menyusul klaim Beijing sebelumnya yang menyebut kawasan Laut China Selatan sebagai ”zona spesial” bagi China.

Senin lalu, seusai bertemu Presiden Barack Obama, PM Gillard menyatakan ada banyak hal harus dilakukan pada masa mendatang, termasuk dalam konteks kerja sama terkait postur pertahanan kedua negara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com