Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunisia Gelar Pemilu Parlemen Juli

Kompas.com - 04/03/2011, 14:07 WIB

TUNIS, KOMPAS.com - Presiden sementara Tunisia, Fuad Mebazaa, Kamis (4/3/2011), menyatakan, pemilihan parlemen di negara itu akan digelar pada 24 Juli mendatang. Mebazaa mengatakan, ia akan tetap menjadi presiden sementara sampai parlemen baru mulai bekerja, lapor kantor berita resmi negara itu. Setidaknya tiga pejabat pemerintah Tunisia mengundurkan diri pada Senin dan Selasa, setelah pengunduran diri Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi, Minggu.

Protes rakyat di negara Afrika utara itu telah menumbangkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali pada Januari lalu dan mendorong gelombang kerusuhan di seluruh dunia Arab. Namun larinya Ben Ali dari Tunisia tidak mengakhiri protes di sana.

Di tengah protes yang terus berlanjut, Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi pun mengundurkan diri, Minggu. Menteri Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah, Ahmad Ibrahim dan Sekretaris Pendidikan Tinggi, Faouzia Farida Charfi, juga mundur hari Selasa, lapor kantor berita Tunis Afrique Presse. Mohamed Nouri Jouini, menteri kerjasama internasional dan perencanaan, mengundurkan diri Senin, kata kanto berita itu. Setelah Ghannouchi mengundurkan diri, Presiden Mebazaa menetapkan Al-Baji Qa'ed Al-Sebsi sebagai perdana menteri baru negara itu.

Ghannouchi mengatakan kepada wartawan, Minggu, bahwa ia mengundurkan diri "karena saya tidak mau menjadi orang yang mengambil keputusan yang dapat menimbulkan korban." Tiga orang tewas dan sembilan orang lainnya terluka dalam aksi protes di ibukota Tunis, Sabtu. Lebih dari 100 orang ditangkap di daerah sekitar Habib Bourguiba Avenue, di pusat kota, dan dituduh "melakukan perusakan dan pembakaran," kata kementerian dalam negeri negara itu.

Para pengunjuk rasa berkumpul di daerah itu untuk menuntut pemerintah sementara turun dan parlemen dibubarkan. Para demonstran juga meminta penangguhan konstitusi dan pemilihan sebuah majelis yang dapat mengatur transisi menuju demokrasi.

Protes di Tunisia meletus akhir tahun lalu. Muak dengan korupsi, pengangguran dan meningkatnya harga makanan, orang lalu mulai berunjuk rasa setelah seorang pedagang buah di kaki lima membakar diri pada bulan Desember sebagai protes terhadap kebijakan pemerintah. Pada pertengahan Januari, Ben Ali, yang telah berkuasa Tunisia sejak 1987, menyerahkan kekuasaan eksekutif kepada perdana menteri, lalu ia kabur dari negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com