PBB juga mengatakan arus pengungsi makin deras lantaran kekerasan bersenjata merebak di Libya. ”Situasi krisis kini terjadi di perbatasan-perbatasan Libya,” kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Sementara itu, sampai kini pemimpin Libya Moammar Khadafy memilih berkeras mempertahankan jabatannya. Pasukan pendukungnya kini tengah berupaya keras merebut kembali kawasan barat yang dikuasai kelompok oposisi. Kontak senjata terjadi saat kedua pihak berebut Kota Zawiya. Kota ini letaknya relatif dekat dengan Tripoli. Oposisi sementara sukses memenangi pertempuran itu.
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata AS Laksamana Mike Mullen mengatakan, krisis dan kekerasan di Libya bergerak cepat seperti Twitter.