Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Boleh Menghuni Sampai Akhir April

Kompas.com - 02/03/2011, 09:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Usulan warga yang menghuni lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di bawah jembatan layang antara Stasiun Jayakarta dan Stasiun Mangga Besar akhirnya diterima Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI. Warga dipersilakan menempati kolong rel sampai akhir April 2011.

"Warga dipersilakan tinggal seluas-luasnya sampai akhir April 2011," kata Ketua Forum Komunikasi Masyarakat di Bawah Jembatan Layang (FKM-JL), Zulkifli, di Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Saat ditemui di tempat usahanya, Jalan Mangga Dua Selatan 13, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Tamansari, Jakarta Pusat, Zulkifli mengatakan, penertiban bangunan liar di jalur Jayakarta-Mangga Besar dijadwalkan Selasa (8/3/2011) mendatang. Tapi, berdasarkan pertemuan di kantor Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tanggal 25 Februari lalu, diputuskan masa tinggal penduduk di jalur itu diperpanjang sampai akhir April 2011 . Masyarakat juga diberi kesempatan untuk menambah perpanjangan sampai Juli 2011.

"Kami optimis dapat perpanjangan masa tinggal sampai awal Juli 2011," kata pria asal Bengkulu itu.

Dalam pertemuan yang dihadiri jajaran Kementerian Sosial tersebut, Zulkifli mengungkapkan, Kemenhub juga memutuskan pola penggusuran satu hari habis tidak diterapkan, melainkan hanya menggusur bangunan liar yang kosong atau tanpa penghuni di jalur Jayakarta-Mangga Besar.

Berdasarkan keterangan Ketua Pusat Infokom Kemenhub, Zulkifli mengatakan, hasil rapat itu akan ditampung dan disertakan dalam rapat tim sterilisasi bangunan liar di bawah jalan layang KA pimpinan Achmad Sujadi.

Menurut Zulkifli, penundaan sterilisasi kolong rel KA di Jayakarta-Mangga Besar terjadi karena belum terjadi kesepakatan atau kerjasama antara PT KAI dengan Kementerian Sosial. Dalam pertemuan tanggal 25 Februari 2011 itu, pejabat Kemensos mengungkapkan belum ada kerjasama antara pihaknya dengan PT KAI terkait penanganan dampak sosial, meliputi bantuan uang kontrak rumah, uang saku atau lainnya.

"Kalau memang PT KAI ada kerjasama dengan Kemensos, pasti ada solusi buat warga untuk mengatasi masalah sosial, seperti tempat tinggal dan sekolah bagi anak-anak kami," katanya.

"Yang datang dari Kemensos waktu itu (pertemuan 25 Februari di kantor Dirjen Perkeretaapian Kemenhub) Direktur Pemukinan Kumuh, Direktur Masyarakat Miskin dan Direktur Dampak Sosial terhadap Anak," kata Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com