Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bekukan 30 Miliar Dollar AS Aset Libya

Kompas.com - 01/03/2011, 05:04 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pemerintah Amerika Serikat membekukan sedikitnya 30 miliar dollar AS aset Libya. Ini merupakan jumlah terbesar yang pernah diblokir, menurut "kaisar sanksi AS", David Cohen, Senin (28/2/2011).

Pemerintah AS menargetkan Moammar Khadafy, empat anggota keluarganya, dan badan-badan Pemerintah Libya sebagai sasaran pembekuan aset, Jumat. "Sampai sekarang sedikitnya 30 miliar dollar AS aset Pemerintah Libya di bawah jurisdiksi AS telah diblokir," kata Cohen.

Cohen dalam konferensi pers dengan wartawan melalui telepon mengatakan, sanksi lebih lanjut dapat dilakukan. "Kami sedang mempertimbangkan apakah akan menambahkan (sasaran sanksi) ke daftar perorangan."

Ia menyebutkan, Uni Eropa telah mengesahkan sanksi yang menargetkan sekitar 20 orang selain Khadafy dan anak-anaknya. Libya dan pemimpinnya diduga menguasai miliaran dollar AS dalam sejumlah rekening bank asing.

Menurut kawat diplomatik tahun 2010 dari Kedutaan Besar AS di Tripoli yang dibocorkan WikiLeaks, kekayaan penguasa Libya sebesar 32 miliar dollar AS berupa uang kontan dan "beberapa bank Amerika masing-masing mengurus 300 juta dollar AS-500 juta dollar AS".

"Kami yakin bahwa ... bank sentral dan dana kekayaan negara, Otoritas Investasi Libya, dikendalikan oleh Kolonel Khadafy dan keluarganya," kata Cohen.

Departemen Keuangan AS sebelumnya memperingatkan bank-bank untuk mewaspadai transfer keuangan yang terkait dengan para pemimpin politik Libya. Cohen menyatakan, tidak ada bukti bahwa Pemerintah Libya telah memindahkan uang dari AS sebelum sanksi dijatuhkan.

Ia menyatakan, AS percaya "ada aset substansial milik negara Libya di Eropa dan bahwa aset itu dikuasai oleh Kolonel Khadafy dan anak-anaknya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com