Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Proklamasi, Bikin Dewan Nasional

Kompas.com - 28/02/2011, 04:45 WIB

BENGHAZI, KOMPAS.com — Para pemimpin oposisi Libya membentuk "dewan nasional" transisi di kota-kota yang sudah dikuasai sudah lepas dari kendali Presiden Moammar Khadafy.

"Pembentukan dewan nasional diumumkan di semua kota Libya yang dibebaskan," kata Abdel Hafiz Ghoqa pada keterangan pers di Kota Benghazi, 100 kilometer di timur ibu kota Tripoli, Minggu (27/2/2011).

Menurut dia, dewan itu adalah "wajah dari Libya pada masa transisi". Mereka sedang membahas susunan dan tugas badan baru itu.

Pada Sabtu (26/2/2011) malam, mantan Menteri Kehakiman Mustafa Abdel Jalil yang mengundurkan diri pada Senin, "memproklamasikan" pemerintahan baru. Kepada televisi Al-Jazeera, ia mengatakan, pemerintah sementara itu dibentuk untuk memimpin negara sebelum pemilihan umum.

"Dewan itu belum terbentuk sepenuhnya," kata Ghoqa di Benghazi, kota kedua Libya dan markas gerakan oposisi yang memulai protes antipemerintah sejak 17 Februari. Ia menolak menyebutkan nama anggota dewan itu namun mengatakan, Mustafa Abdel Jalil akan memimpin dewan tersebut di Kota Al-Baida, Libya timur.

Badan baru itu akan mencakup para komandan tentara reguler, yang sebagian besar telah membelot dari pemerintah Khadafy, dan akan membuka jalan bagi pemilihan umum Libya dalam waktu tiga bulan.

Hampir seluruh wilayah negara Afrika utara itu terlepas dari kendali Khadafy sejak pemberontakan rakyat meletus di kota pelabuhan Benghazi pada pertengahan Februari.

Ratusan orang tewas dalam penumpasan brutal oleh pasukan pemerintah dan ribuan warga asing bergegas meninggalkan Libya. Khadafy (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa.

Aktivis prodemokrasi di sejumlah negara Arab, termasuk Libya, terinspirasi oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir yang berhasil menumbangkan pemerintah yang telah berkuasa puluhan tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com