Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erwin Gutawa Bikin Rossa Lebih Deg-degan

Kompas.com - 27/02/2011, 12:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Diva pop Indonesia, Rossa, yang ikut ambil bagian sebagai vokalis yang tampil pada konser A Masterpiece Of Erwin Gutawa di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/2/2011) malam, mengaku lebih deg-degan ketimbang ketika tampil di konser tunggalnya sendiri.

"Ini lebih menegangkan dari konser sendiri. Kalau konser saya sendiri, orang datang untuk menonton saya," ucap Rossa kepada Kompas.com seusai tampil. Rasa deg-degan yang dialami Rossa bukan tanpa alasan.

Pasalnya, malam itu Rossa didapuk komposer, pencipta lagu, sekaligus empunya hajatan, Erwin Gutawa, untuk menyanyikan dua lagu "Cinta", yang masing-masing pernah dipopulerkan vokalis legendaris, Vina Panduwinata dan Titiek Puspa. "Dua lagu ini ("Cinta") adalah dua lagu yang legendaris, ini lagu yang dinyanyikan Mama Ina (sapaan bagi Vina)," ujar Rossa.

Namun, bukanlah menjadi suatu beban bagi Rossa untuk menyanyikan kedua lagu tersebut. Rossa justru mengaku lebih termotivasi. "Yang pasti, saya dalam setiap penampilan selalu berusaha yang terbaik. Maka, tadi ketika mendengar penonton bertepuk tangan, saya merasa lega," ucapnya.

Sementara itu, sebelum sampai ke penampilan yang membuat Rossa merasa deg-degan, Erwin yang memimpin 90 musisi orkestra mengawali pertunjukan A Masterpiece of Erwin Gutawa dengan permainan instrumen intro gamelan musik "Chopin Larung" (ciptaan Guruh Soekarnoputra) yang diisi vokal Lea Simanjutak bersama Gabriel B Harvianto. Untuk penampil berikutnya ada mantan vokalis grup band Dewa 19, Elfonda Mekel alias Once, menyanyikan "Simphony yang Indah" yang kali ini diaransemen Erwin dengan raungan distorsi melodi gitar di jeda lirik sebelum vokalis jazz Dira Sugandi tampil menyuguhkan "Kaulah Segalanya" dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris.

Tak melulu disajikan dengan arasemen pop dan jazz, selanjutnya Erwin mengundang vokalis rock Tantri "Kotak" untuk tampil menyanyikan lagu "Jangan Ada Angkara" yang populer bersama lady rocker Nicky Astria pada era 1990-an.

Eksperimen Erwin untuk menggabungkan rock dan orkestra hingga menghasilkan warna rockestra terus bergulir setelah Tantri mengundang personel lain Kotak, yakni Cella (gitar), Chua (bas), dan Posan (drum), naik ke atas panggung. Kali ini Erwin memberi porsi lebih kepada Cella untuk memainkan gitar listriknya secara solo, yang kemudian ditiru para pemain biola Erwin. Duel keduanya tak dapat dielakkan 3.000 pasang telinga penonton sebelum "Rock Bergema" (ciptaan Roxx) dan "Beraksi" (Kotak) membakar JCC.

Tak hanya berkolaborasi dengan musisi lainnya, A Masterpice of Erwin Gutawa juga menyajikan kolaborasi Erwin bersama putrinya, vokalis Gita Gutawa, di lagu "To Be One", "Yang Terbaik Untukmu", "Tak Kuduga", "Do Be Doo", "Harmoni Cinta", "Parasit", dan "Sempurna" yang dinyanyikan secara medley.

Berikutnya Erwin memberi kesempatan kepada empat pemain bas terbaik Indonesia, yaitu Yance Manusama, Indro, Barry Likumahua, dan Fajar Adi Nugroho, untuk pamer kebolehan mencabik gitar bas sebelum pertunjukan bergeser ke vokalis Shandy Sondoro, yang menyanyikan "Why Do You Love Me" dan "Bunga di Tepi Jalan" dari album Salute To Koes Plus/Bersaudara yang dirilis Erwin pada 2004 sebagai suatu persembahan untuk grup musik legendaris tersebut.

Tak ketinggalan pula grup Musikal Laskar Pelangi dan Eka Deli ikut tampil, yang kemudian disambung lantunan merdu vokalis Afgan Syahreza dan Vidi Aldiano yang menyanyikan nomor-nomor milik (alm) Chrisye seperti "Aku Tak Punya Hati" (Afgan) , "Seperti yang Kau Minta", "Badai Pasti Berlalu", "Mengering Sudah", "Angin Malam", "Asmara", "Badai Pasti Berlalu", "Menanti Fajar", dan "Tiada Lagi Melodi" secara medley.

Akhirnya, Rossa yang mengaku deg-degan tersebut naik ke atas panggung untuk memanjakan penikmat konser yang dipromotori oleh KG Production bersama Dyandra Production dengan lagu "Cinta" yang dipopulerkan Vina pada era 1990-an dan lagu "Cinta" milik Titiek yang populer pada era 1990-an sebelum menampilkan dua penyanyi legendaris Indonesia, yakni Waljinah dengan "Walang Kekek"-nya dan Iwan Fals dengan lagu "Mata Dewa" hingga "Satu-satu" pada akhir pertunjukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com