JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Penanganan WNI di Libya Hassan Wirajuda menyebutkan, 262 dari keseluruhan 870 warga negara Indonesia (WNI) di Libya akan dievakuasi melalui jalur udara. Mereka akan diangkut dengan pesawat Tunis Air menuju Tunisia.
Dari keseluruhan WNI yang akan dievakuasi, 201 orang di antaranya adalah karyawan PT Wijaya Karya, yang akan bertolak menuju Jakarta pada Senin (28/2/2011) menggunakan pesawat Emirates.
Berita ini sekaligus merevisi pernyataan Kementerian Luar Negeri bahwa pemerintah akan mengevakuasi 201 WNI. Sebelumnya, pemerintah berencana membawa para WNI ke Jordania.
Hassan pun menjelaskan mengapa pemerintah akhirnya memutuskan membawa mereka ke Tunisia. "Pertimbangan pertama kedekatan. Kedua, charter pesawat lebih ekonomis. Lebih dari itu, pihak Tunisia sangat membantu, dan kooperatif dengan alasan kemanusiaan. Lebih positif lagi, Menlu Tunisia yang baru adalah mantan Dubes Tunisia di Jakarta. Itu satu faktor yang memudahkan urusan-urusan kita, seperti mengangkut sekian banyak orang ke Tunis tanpa visa," tutur Hassan kepada wartawan di Binagraha, Jakarta, Jumat (25/2/2011).
Hasan mengemukakan, WNI di Libya lainnya akan dievakuasi dalam hitungan hari. Pemerintah telah berencana menyewa pesawat Tunis Air tipe Airbus-300. Hassan juga mengatakan, dalam waktu dekat, Satgas akan mengevakuasi 150 mahasiswa Indonesia yang berada Libya ke Tunisia.
Pemerintah Indonesia memperkirakan, gejolak di Tunisia akan berakhir dalam tiga minggu ke depan. "Kalau kita hitung, krisis di Libya dalam dua hingga tiga minggu mesti sudah kondusif, sehingga dari situ kita pikirkan kembali mengenai pengembaliannya mahasiswa supaya kegiatan belajarnya tidak terganggu," kata Hassan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.