Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

262 WNI di Libya Dievakuasi

Kompas.com - 25/02/2011, 19:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Penanganan WNI di Libya Hassan Wirajuda menyebutkan, 262 dari keseluruhan 870 warga negara Indonesia (WNI) di Libya akan dievakuasi melalui jalur udara. Mereka akan diangkut dengan pesawat Tunis Air menuju Tunisia.

Dari keseluruhan WNI yang akan dievakuasi, 201 orang di antaranya adalah karyawan PT Wijaya Karya, yang akan bertolak menuju Jakarta pada Senin (28/2/2011) menggunakan pesawat Emirates.

Berita ini sekaligus merevisi pernyataan Kementerian Luar Negeri bahwa pemerintah akan mengevakuasi 201 WNI. Sebelumnya, pemerintah berencana membawa para WNI ke Jordania.

Hassan pun menjelaskan mengapa pemerintah akhirnya memutuskan membawa mereka ke Tunisia. "Pertimbangan pertama kedekatan. Kedua, charter pesawat lebih ekonomis. Lebih dari itu, pihak Tunisia sangat membantu, dan kooperatif dengan alasan kemanusiaan. Lebih positif lagi, Menlu Tunisia yang baru adalah mantan Dubes Tunisia di Jakarta. Itu satu faktor yang memudahkan urusan-urusan kita, seperti mengangkut sekian banyak orang ke Tunis tanpa visa," tutur Hassan kepada wartawan di Binagraha, Jakarta, Jumat (25/2/2011).

Hasan mengemukakan, WNI di Libya lainnya akan dievakuasi dalam hitungan hari. Pemerintah telah berencana menyewa pesawat Tunis Air tipe Airbus-300. Hassan juga mengatakan, dalam waktu dekat, Satgas akan mengevakuasi 150 mahasiswa Indonesia yang berada Libya ke Tunisia.

Pemerintah Indonesia memperkirakan, gejolak di Tunisia akan berakhir dalam tiga minggu ke depan. "Kalau kita hitung, krisis di Libya dalam dua hingga tiga minggu mesti sudah kondusif, sehingga dari situ kita pikirkan kembali mengenai pengembaliannya mahasiswa supaya kegiatan belajarnya tidak terganggu," kata Hassan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com