Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS "Manfaatkan" Suu Kyi

Kompas.com - 24/02/2011, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Kuasa Usaha AS di Myanmar Larry Dinger mengatakan pemerintahnya tengah membicarakan rencana bantuan untuk Myanmar dengan pemimpin prodemokrasi Aung San Suu Kyi. Dinger juga mengatakan dia juga melakukan konsultasi dengan pemerintah Burma yang didukung militer.

Saat ini pemerintah AS tengah menjatuhkan sanksi terhadap Myanmar. Namun kini, Uwak Sam menawarkan bantuan langsung khusus untuk masalah-masalah darurat dan kemanusiaan. Tak cuma itu, pemerintah AS merangkul pimpinan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi untuk berdiskusi tentang perubahan sanksi.

"Tentu saja Amerika Serikat melakukan dialog dengan Aung San Suu Kyu dan NLD tentang bantuan program untuk Myanmar," kata Dinger sambil menambahkan dialog sudah dimulai sejak Selasa (22/2/2011) lalu.

"Kami harap dialog ini akan berlanjut," imbuhnya.

"Kami juga berdialog dengan pemerintah di Naypyidaw dan pemangku kepentingan lain terutama untuk isu-isu penting dan semua perspektif untuk memformulasikan kebijakan AS terhadap Myanmar," tegasnya.

Dalam pernyataan terbarunya, sebagaimana warta AP dan AFP pada Kamis (24/2/2011), NLD mengatakan sanksi AS itu secara umum memengaruhi para pemimpin Myanmar namun tidak mempengaruhi rakyat kebanyakan. Tapi, tidak jelas apakah NLD meminta agar sanksi itu diperketat atau dilonggarkan.

NLD menambahkan tengah berupaya membuka dialog dengan AS, Uni Eropa, Kanada, serta Australia untuk melihat apakah sanksi tersebut bisa dimodifikasi untuk mengembangkan demokrasi, hak asasi manusia, dan ekonomi yang sehat.

Sejak bebas dari tahanan rumah November tahun lalu, Suu Kyi menyerukan agar dunia internasional menanamkan investasi mereka ke Myanmar yang dinilainya telah jauh tertinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com