Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Harus Hentikan Program Senjata Nuklir

Kompas.com - 24/02/2011, 15:27 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, Kamis (24/2/2011), mengimbau Korea Utara berhenti mengembangkan persenjataan nuklir. Ia menambahkan, Korsel lebih mementingkan penjaminan perdamaian dan stabilitas di Asia timur laut.

Menyebut bahwa pengembangan senjata nuklir Korea Utara (Korut) sebagai ancaman serius bagi perdamaian di kawasan itu dan bagi rezim non-proliferasi masyarakat internasional, Presiden Lee mengatakan, Korut harus meninggalkan program nuklirnya dan membuka diri untuk kebaikan sendiri. "Sangat penting bahwa Korut membongkar gudang senjata nuklirnya dan mengambil jalan keterbukaan serta pembangunan, seperti yang China dan Vietnam telah lakukan," kata Lee dalam pidato pada sebuah konferensi internasional di Seoul.

"Itulah satu-satunya alternatif bahwa Pyongyang dapat mengambil tindakan untuk kepentingan diri sendiri," ucapnya.    

Demi penyatuan kembali kedua Korea, Lee mengatakan, kedua belah pihak harus mengakhiri konfrontasi militer dan bekerja sama untuk membangun rezim perdamaian dan satu masyarakat ekonomi. Pyongyang sebelumnya mengecam latihan militer besar mendatang antara Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) sebagai perbuatan gila. Korut mengatakan tindakan itu memperbesar bahaya perang.

"Latihan itu membuktikan Korsel penghasut perang dan akan lebih gila dalam memprovokasi perang serta lepas dari keinginan masyarakat untuk berdialog dan perdamaian," kata surat kabar pemerintah, Pyongyang Minju Joson, seperti dikutip AFP.

Latihan tahunan "Penyelesaian Penting/Anak Elang" dimulai Senin (1/3/2011) depan dan berakhir pada 10 Maret 2011. Latihan itu berlangsung di tengah ketegangan tinggi di semenanjung setelah dua insiden perbatasan yang mematikan tahun lalu.

Korut menembaki sebuah pulau perbatasan Korea Selatan, Yeonpyeong, November 2010 lalu, yang menewaskan empat orang, termasuk warga sipil, dan memicu  ketakutan perang.    

Seoul mengatakan, Pyongyang juga menorpedo salah satu kapal perangnya, Cheonan, di dekat perbatasan  Laut Kuning yang disengketakan pada Maret lalu meskipun tuduhan itu dibantah. Perundingan militer antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan terhenti pada bulan ini.    

Surat kabar tersebut, dikutip oleh kantor berita resmi Korut, KCNA, mengatakan,"Pihak berwenang Korsel telah menjawab saran kami untuk melakukan pembicaraan luas dengan latihan militer."    

"Dengan provokasi perang yang tak pernah berhenti, hubungan antar-Korea semakin memburuk dan bahaya perang meningkat dari hari ke hari," kata media massa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com