Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omong Banyak di Negeri Orang

Kompas.com - 24/02/2011, 14:28 WIB
BRUSSEL, KOMPAS.com - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin membawa separuh kabinetnya ke Brussels pada Kamis (24/2/2011) untuk berbicara berbagai isu mulai masalah energi dan hak asasi manusia hingga krisis di Libya dan Afrika Utara. Dua bulan pascakonferensi tingkat tinggi Uni Eropa-Rusia yang dihadiri oleh presiden Rusia Dmitry Medvedev, Putin akan menghabiskan waktu dengan pejabat-pejabat tinggi Uni Eropa terkait usaha Eropa untuk membina hubungannya dengan negara tetangga sebelah selatannya yang kerap berubah itu.     Dengan bertambahnya ketakutan di kawasan Eropa Mediterania mengenai keamanan suplai gas dari Libya, pemilihan waktu Putin --mengungkapkan Rusia akan menyediakan lebih dari 30 persen impor gas untuk UE-- tampak tanpa cela bahkan walau tidak ada persetujuan legal yang ditandatangani.     PM Putin bersama Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan juga menteri keuangan, perdagangan, pertanian dan para pemangku kebijakan lainnya yang berhubungan dengan UE akan bertemu dengan presiden UE Herman Van Rompuy pada siang hari. Namun fokus utama adalah pembicaraan dengan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, yang hubungannya dengan Putin digambarkan oleh duta besar Rusia untuk UE Vladimir Chizhov sebagai rekan bisnis.     "Berkebalikan dengan beberapa orang yang mencoba untuk menjembatani perbedaan mengenai catatan kebijakan secara individu, pertemuan tersebut tentu bukanlah acara sekumpulan masyarakat untuk saling menghargai," kata Chizhov.     Dubes Chizhov dalam sesi wawancara panjang dengan wartawan mengatakan bukan hal yang mengejutkan bahwa isu energi --pipa gas, kenaikan harga dan tuduhan Rusia mengenai proteksi UE- - akan menjadi inti pembicaraan mereka.     Hal lain yang juga dibicarakan adalah keinginan Moskwa sejak lama mengenai kebutuhan untuk memperoleh visa saat bepergian ke tujuan mana pun agar dihapuskan. Namun seperti juga yang terjadi pada PM China Wen Jiabou, banyak pihak yang ingin menanyai Putin mengenai operasi pelanggaran hak asasi manusia yang terus dilakukan di Rusia. Mengenai masalah itu, Chizhov mengatakan Rusia tidak ingin UE berperan sebagai Tuhan yang datang ke dunia untuk mengajari manusia.     Meski isu HAM dengan resmi dikeluarkan dari agenda, Dubes Chizhov mengatakan, "Selalu mengangkat isu non-warga di UE yang belum banyak ditingkatkan sejak perluasan keanggotaan UE ke banyak negara Eropa timur, sebagian besar bekas Uni Soviet."     Ia juga menyebut UE seharusnya malu mengenai aturan media yang kontroversial di Hungaria dan perkembangannya saat ini dan menambahkan,"Lihat Afrika Utara dan Timur Tengah secara luas --Anda melihat campuran reaksi dari UE dan Amerika Serikat."     Lubang besar senilai sekitar 137 miliar dollar AS karena kerugian dagang akibat krisis ekonomi global diharapkan dapat diatasi hingga akhir 2011. Untuk hal itu, pemerintah Putin akan mendorong perubahan atas kebijakan energi UE, peraturan barang-barang kimia, pajak atas zat buang karbondioksida untuk pesawat terbang, aturan mengenai penyakit hewan dan rezim perizinan ekspor pertanian UE.     Chizhov mengatakan 4.725 perusahaan pertanian UE dapat mengakses pasar Rusia namun hanya 13 perusahaan Rusia yang mendapat hak untuk ke pasar UE. Sebaliknya, Moskwa menahan diri untuk bertindak dalam persetujuan bersama tentang Libya atau pergolakan kawasan yang lebih luas.     Pertemuan Lavrov dengan Wakil Presiden Komisi sekaligus Kepala urusan luar Negeri UE Catherine Ashton disimpulkan sebagai kesempatan baik untuk diskusi lebih lanjut mengenai isu internasional saat ini. "Namun, kami mengerti struktur yang rumit dari UE," tambah Chizhov dengan tersenyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com