Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Libya untuk Australia Membelot

Kompas.com - 22/02/2011, 14:40 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Kedutaan Libya di Australia, Selasa (22/2/2011), dilaporkan telah memutus hubungan dengan Moammar Khadafy. Kantor kedutaan itu bergabung dengan rangkaian pembelotan warga Libya di seluruh dunia setelah rezim Khadafy melancarkan aksi brutal terhadap para demonstran.

Duta Besar Libya di Canberra Musbah Allafi bertemu dengan para pejabat pemerintah Australia, Selasa pagi, kata surat kabar The Australian. Para pejabat kedutaan itu tidak bisa dihubungi, tetapi konselor misi budaya Omran Zwed mengatakan kepada harian itu, "Kami mewakili orang-orang Libya dan bukan lagi (mewakili) rezim Libya."

Duta Besar Libya untuk India, Selasa, kepada AFP mengatakan bahwa ia telah mundur dari jabatan itu terkait dengan kekerasan yang masih dan tidak bisa diterima terhadap warga sipil di Libya, sementara staf kedutaan Libya di Malaysia mengecam "pembantaian" terhadap demonstran anti-pemerintah. Senin, para diplomat Libya di PBB juga mengutuk Khadafy sebagai seorang "tiran" dan menuduhnya melakukan "genosida" saat mereka mendesak dia untuk mundur atau dipaksa keluar dari kekuasaan.

Perwakilan tetap Libya untuk Liga Arab, Abdel Moneim al-Honi, Minggu, juga mundur dari posisinya demi "bergabung dengan revolusi" yang berlangsung di negaranya.

Perkembangan dari Australia itu terjadi saat Negara Kanguru itu dan Selandia Baru menaikkan level peringatan perjalanannya setelah demonstran prodemokrasi menyerbu beberapa kota di Libya. Australia menaikkan peringatan menjadi "tidak melakukan perjalanan", level tertinggi, dan sedang menyelidiki pilihan untuk evakuasi sekitar 80 warga Australia setelah laporan tentang penembakan oleh pesawat tempur terhadap para demonstran. "Kami sangat mengutuk kekerasan yang orang-orang telah lihat di layar televisi mereka," kata Perdana Menteri Australia Julia Gillard kepada wartawan. Ia mengatakan, tidak ada alasan bagi tindakan brutal semacam itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com