Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Gedung Pemerintah Libya Dibakar

Kompas.com - 21/02/2011, 22:40 WIB

MOSKOW, KOMPAS.com - Satu gedung pemerintah di ibu kota Libya, Tripoli mengalami kebakaran setelah pengunjuk rasa anti pemerintah mengamuk, demikian dilaporkan saluran televisi berita, Al Arabiya, Senin (21/2/2011).

Pasukan keamanan telah mulai menarik diri dari ibu kota pada Senin, demikian menurut TV Al Jazeera.

Sejumlah saksi mata mengatakan para pengunjuk rasa telah membakar bangunan umum di ibu kota selama satu malam termasuk kantor polisi serta kantor Dewan Rakyat.

"Parlemen Libya sedang melakukan pertemuan di dalam gedung ketika hal itu terjadi," kata saluran televisi itu menambahkan bahwa alasan atas pembakaran besar itu masih belum jelas.

Unjuk rasa di Libya yang merupakan salah satu penghasil minyak bumi yang besar dimulai pada 15 Februari ditengah kekerasan unjuk rasa anti pemerintah di kawasan Timur Tengah.

Kerusuhan sebagian besar terjadi di kawasan timur dimana pemimpin negara selama 40 tahun, Muammar Gaddafi tidak menginginkan popularitas yang besar namun kerusuhan pun dilaporkan telah menyebar ke kawasan barat.

Satu organisasi Hak Asasi Manusia Internasional, Human Rights Watch melaporkan, jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 233 orang.

Namun pemerintah Libya yang telah secara sadis menekan unjuk rasa telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 84 orang.

"Sedikitnya 61 orang tewas akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di Tripoli," lapor Al Jazeera pada Senin, yang mengutip narasumber petugas medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com