Tunisia Upayakan Ekstradisi Ben Ali

TUNIS, KOMPAS.com — Tunisia akan mengusahakan ekstradisi bagi bekas presiden Zine El Abidine Ben Ali dari Arab Saudi untuk menghadapi tuduhan terkait tindakan keras terhadap demonstran sebelum ia terguling bulan lalu, demikian kata kementerian luar negeri Tunisia.

Lebih dari 100 orang tewas dalam pergolakan rakyat yang memaksa Ben Ali melarikan diri pada 14 Januari, kata PBB. Banyak dari mereka tewas akibat rentetan peluru tajam yang ditembakkan pasukan keamanan Ben Ali.

Permintaan ekstradisi itu terkait dengan tuduhan baru terhadap Ben Ali karena melakukan dan menghasut pembunuhan serta menyebarkan perselisihan di antara warga negara," kata kementerian luar negeri dalam pernyataan yang disiarkan oleh media negara. Tunisia sebelumnya telah minta Interpol untuk membantu menemukan Ben Ali dan anggota-anggota keluarganya, serta menangkap mereka dengan tuduhan pencurian dan kejahatan mata uang.

Ben Ali memegang tampuk pemerintahan tahun 1987 dan dilihat sebagai seorang penguasa yang represif yang mengabaikan kemiskinan dan menggunakan dana publik untuk kepentingan pribadi.