KOMPAS.com — Informasi terkini sekaligus terheboh dari Tunisia adalah temuan onggokan permata, termasuk berlian, yang disimpan mantan Presiden Zine el Abidine Ben Ali di salah satu ruangan istana kepresidenan di Tunis. Onggokan duit pun ada di situ mulai dari pecahan dollar AS, euro, dan sejumlah mata uang asing lainnya.
Tak cuma itu, onggokan perhiasan dan duit begitu banyak ditemukan penyelidik di sebuah bangunan kawasan mewah Tunis, yakni Sidi Bousaid. Seluruh temuan itu, menurut warta AP dan AFP pada Senin (21/2/2011), ditayangkan oleh televisi negara.
Sementara itu, pemerintah sementara Tunisia meminta agar Arab Saudi menjelaskan kondisi kesehatan Ben Ali. Sebelumnya, sejumlah laporan menyebut Ben Ali terkena stroke parah dan harus dirawat di rumah sakit.
Tunisia mengatakan, jika masih hidup, Ben Ali harus diekstradisi dari Arab Saudi untuk menghadapi dakwaan di Tunis terkait dugaan korupsi dan pembunuhan. Ben Ali lari ke Arab Saudi bulan lalu setelah digulingkan aksi protes massa yang kesal karena tingkat pengangguran tinggi serta korupsi merajalela selama 23 tahun masa pemerintahannya.
Tuntutan ekstradisi diajukan Pemerintah Tunisia di tengah aksi protes ribuan orang di ibu kota Tunis untuk menuntut agar pemerintahan pelaksana saat ini mundur.
Selain itu, sebuah tim bentukan PBB menyebutkan selama masa demonstrasi menggulingkan Ben Ali, sedikitnya 219 orang tewas–termasuk mereka yang meninggal akibat penjara yang terbakar–hingga Ben Ali lari ke Arab Saudi. Sebuah kelompok pembela hak perempuan setempat juga menyebutkan bahwa pasukan keamanan melakukan pemerkosaan, penyiksaan, dan merampok warga di tengah rusuh.