Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pencuri Data Itu Agen Korsel

Kompas.com - 21/02/2011, 11:37 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Pencuri data sensitif di komputer milik delegasi tingkat tinggi Pemerintah Indonesia di sebuah kamar hotel di Seoul, Korea Selatan, adalah agen intelijen negara itu, menurut laporan harian Chosun Ilbo, Senin (21/2/2011).

Harian tersebut memberitakan, sejumlah anggota Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel) memasuki sebuah kamar hotel, tempat delegasi tingkat tinggi Indonesia menginap, untuk mencuri informasi sensitif tentang kesepakatan terkait dengan penjualan senjata. Seorang juru bicara NIS dilaporkan telah membantah laporan yang dimuat halaman depan harian itu, tetapi menolak untuk membuat elaborasi.

Pencurian pada minggu lalu itu telah dilaporkan, tetapi Chosun merupakan harian pertama yang menyatakan bahwa anggota NIS yang melakukannya.

Delegasi Indonesia beranggota 50 orang pekan lalu berkunjung ke Seoul untuk membicarakan kerja sama ekonomi, termasuk kemungkinan pembelian jet tempur latih supersonik T-50 Golden Eagle milik Korsel dan sistem persenjataan lain.

"Para agen NIS, demi kepentingan nasional, berusaha untuk mencari tahu strategi negosiasi delegasi Indonesia. Tertangkap merupakan kesalahan yang tidak diinginkan," lapor Chosun yang mengutip seorang pejabat senior Seoul.

Harian itu mengatakan, sebanyak tiga agen memasuki sebuah kamar di Hotel Lotte, Rabu lalu. Dikatakan, ketiga orang itu kemudian meninggalkan kamar setelah dipergoki seorang anggota delegasi Indonesia saat mereka tengah melihat sebuah laptop milik seorang pembantu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Insiden tersebut menyebabkan pergunjingan di kalangan diplomatik di Seoul, kata Chosun. Sekelompok pejabat NIS, Kamis lalu, mendatangi kantor polisi Namdaemun di Seoul tengah lalu mengambil semua bukti, termasuk rekaman CCTV hotel, lapor harian Munhwa Ilbo. "Mereka datang ke kantor polisi dan mengambil semuanya... kualitas rekaman CCTV sangat baik sehingga tidak sulit untuk mengidentifikasi para penyusup," kata seorang polisi, yang dikutip Munhwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com