WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat mengizinkan keluarga staf kedutaan besarnya di Tripoli meninggalkan Libya, Minggu (20/2/2011).
Negeri itu landa kekerasan yang meningkat terhadap demonstran anti-pemerintah yang diperkirakan telah menyebabkan sedikitnya 170 orang tewas.
Dalam peringatan perjalanannya, Kementerian Luar Negeri AS minta warga Amerika di Libya untuk sangat berhati-hati ketika melakukan perjalanan ke Libya timur.
"Warga AS di luar Libya diminta untuk menunda perjalanan tidak penting ke Libya pada waktu ini," peringatan itu menambahkan, dengan menyebut "potensi kekerasan tanpa henti".
"Deplu AS mendesak dengan keras warga AS untuk menghindari semua demonstrasi, karena meskipun demonstrasi itu damai, dapat berubah dengan cepat menjadi sulit dikendalikan dan orang asing dapat menjadi sasaran gangguan atau lebih buruk."
Tapi badan yang bertanggungjawab pada diplomasi AS juga mengakui bahwa "tidak ada indikasi bahwa orang-orang Barat telah diancam atau ditargetkan".
Demonstrasi terhadap Moamer Kadhafi, penguasa Arab yang telah lama menjabat, telah meluas hingga mendekati ibukota Tripoli dan pertempuran baru meletus di kota yang bergolak Benghazi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.