Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian di Korsel Skandal Memalukan

Kompas.com - 20/02/2011, 20:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI-P TB Hasanuddin menilai insiden pencurian data laptop delegasi Indonesia di Korea Selatan sebagai skandal yang memalukan bagi Indonesia di dunia internasional. Data rahasia, apalagi terkait kerja sama militer dengan negara lain, seharusnya ditangani dan dilindungi secara ekstra hati-hati, apalagi ketika sedang berada di luar negeri.

"Saya yakin data yang dicuri bukan hanya terkait rencana pembelian T-50, melainkan lebih penting lagi, data soal rencana kerja sama rancang bangun purwarupa jet tempur Korean Fighter Experiment, yang akan berlangsung dua tahun ke depan. Targetnya, jet tempur itu sudah diproduksi mulai tahun 2020," tutur Hasanuddin.

Dia mengaku, persoalan kerja sama itu sudah pernah ditanyakan dalam rapat kerja komisinya dengan Kementerian Pertahanan, tiga pekan lalu, terutama lantaran pemerintah tidak pernah berkonsultasi dan meminta persetujuan DPR.

Jawaban pemerintah ketika itu, tambah Hasanuddin, kerja sama masih berada di tingkat teknis dan dilakukan antara PT Dirgantara Indonesia dan produsen Korsel saja sehingga tidak membutuhkan persetujuan DPR.

"Padahal, kerja sama seperti itu saja sudah berpotensi masalah karena artinya kita, kan, bekerja sama dengan sebuah negara yang sedang ada masalah dengan negara lain (konflik Korsel-Korut). Mau dikemanakan itu prinsip 'Zero Enemy Thousand Friends'?" tutur Hasanuddin.

Seperti diberitakan, media lokal di Korsel melaporkan tiga orang diduga mencuri data rahasia militer Indonesia dari sebuah laptop anggota delegasi utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Korsel beberapa hari yang lalu. Mereka diketahui menyalin data-data file menggunakan USB memory stick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com