Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafi Bebaskan 110 Aktivis Garis Keras

Kompas.com - 17/02/2011, 05:34 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com — Libya membebaskan 110 anggota Kelompok Perjuangan Islam Libya atau LIFG, Rabu (16/2/2011), pada malam "Hari Kemarahan" Kamis, yang diserukan oleh para aktivis di Facebook.

Dengan pembebasan itu, berarti jumlah tahanan politik yang telah dibebaskan sejak Maret tahun lalu, menurut hitungan yang dikumpulkan oleh kantor berita AFP, adalah 360 orang.

Pemimpin Liga Libya untuk Hak Asasi Manusia, Mohammed Tarnish, mengatakan di luar penjara Abu Salim, di luar ibu kota Libya, Tripoli, bahwa pembebasan 110 anggota LIFG itu telah dijadwalkan beberapa bulan lalu dan "tidak berkaitan dengan masalah lainnya".

Pembebasan mereka itu dilakukan ketika bentrokan dilaporkan terjadi di Benghazi, kota kedua Libya, menjelang "Hari Kemarahan" yang diserukan segera sesudah pergolakan di Mesir dan Tunisia, yang bertetangga dengan Libya.

Sebelum pembebasan terakhir itu, Libya sejak Maret lalu telah membebaskan 250 tawanan, termasuk Abdelhakim Belhaj selaku mantan pemimpin LIFG, Khaled Shrif (pemimpin militer), dan Sami Saadi (ideolog utama), serta sejumlah anggota dari berbagai kelompok Islam yang lain.

Tarnish mengatakan "mereka yang dibebaskan itu telah menyelesaikan program rehabilitasi bagi penolakan kekerasan dan pengintegrasian kembali tawanan ke dalam masyarakat Libya". Program itu dimulai oleh Seif al-Islam, salah seorang putra pemimpin Libya, Moamer Kadhafi, dengan bantuan ulama Ali Sallabi.

LIFG pada 2007 menegaskan kembali keputusannya untuk menjatuhkan pemerintahan Kadhafi dan untuk sekaligus menggantinya dengan sebuah negara Islam. Kelompok garis keras itu juga menegaskan afiliasinya dengan Al Qaeda.

Kelompok itu digerakkan dari Asia Tengah oleh seorang pembantu penting Osama bin Laden, Abu Laith al-Libi, yang tewas pada Februari 2008 di daerah suku Pakistan. Osama bin Laden yang kelahiran Arab Saudi dan kemudian pindah ke Afganistan adalah pendiri jaringan Al Qaeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com