Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Pun Bertandang ke Libya

Kompas.com - 16/02/2011, 16:23 WIB

KOMPAS.com — Efek domino mungkin boleh menjadi kata yang acap muncul kala mencermati kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara khususnya. Unjuk rasa terhadap pemerintahan yang berangkat mulai dari Tunisia, Mesir, Aljazair, Bahrain, dan Yaman kini bertandang. Ada laporan media pada Rabu (16/2/2011) yang mengatakan telah terjadi aksi unjuk rasa berikut tindak kekerasan di Benghazi, Libya. 

Menurut saksi mata, sebagaimana warta AP dan AFP, pihak keamanan Libya menangkap seorang pengacara yang dikenal khalayak kritis terhadap kebijakan pemerintah. Menurut polisi, pengacara itu sudah dibebaskan. Namun, aksi unjuk rasa terus berlanjut.

Di beberapa titik kota itu, jumlah pengunjuk rasa dilaporkan mencapi hingga 2.000-an orang. Para pengunjuk rasa menggunakan batu yang dilemparkan ke arah polisi. Sementara, polisi membalas menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru karet.

Sementara itu, Pemimpin Libya Moammar Khadafy kini tercatat menjadi kepala negara yang paling lama berkuasa di dunia. Sejak menggulingkan kekuasaan Raja Idris 1 September 1969, Khadafy yang setia dengan pangkat kolonel itu telah berkuasa selama 41 tahun 168 hari. Sejak saat itu, Khadafy menguasai negeri berbendera hijau polos itu nyaris tanpa oposisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com