Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Kembali Meradang

Kompas.com - 11/02/2011, 04:01 WIB

TOKYO, KAMIS - Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara meradang dan mengingatkan, sampai kapan pun Rusia tidak akan pernah bisa mengklaim atau mengakui sejumlah pulau di timur laut Pulau Hokkaido, Kepulauan Kuril, sebagai wilayah teritorialnya.

Kecaman keras itu dilontarkan Maehara, Kamis (10/2), menyikapi pernyataan Presiden Rusia Dmitry Medvedev sehari sebelumnya. Medvedev mengumumkan kebijakan memperkuat dan memodernkan persenjataan di pangkalan Rusia, yang didirikan di kawasan yang dipersengketakan itu.

Tahun lalu Presiden Medvedev juga sempat membuat Jepang meradang ketika berkunjung ke gugus kepulauan itu. Wilayah tersebut telah diperebutkan kedua negara sejak akhir Perang Dunia II.

Kunjungan Medvedev itu menjadi yang pertama yang dilakukan seorang pemimpin Negeri Beruang Merah, bahkan sejak negeri itu masih bernama Uni Soviet.

”Mereka (Rusia) boleh saja mendatangkan para pemimpinnya ke pulau itu atau malah berencana memperkuat persenjataan (pangkalan militer) di sana. Namun, hal itu tidak lantas membolehkan Rusia mengklaim, bahkan di bawah hukum internasional sekalipun, sebagai pemilik atau pemegang hak penguasaan pulau-pulau kami,” ujar Maehara.

Pemerintah Jepang memang kerap melontarkan kecaman dan protes keras terhadap Rusia terkait isu itu, termasuk ketika sejumlah pemimpin dan politisi Rusia datang berkunjung ke Kepulauan Kuril.

Senin lalu, di depan para pengunjuk rasa di Tokyo, Jepang, Perdana Menteri Naoto Kan menyebut kunjungan Presiden Medvedev sebelumnya sebagai tindakan yang sangat tidak pantas dan memicu kemarahan.

Unjuk rasa digelar menuntut pengembalian Kepulauan Kuril, yang telah diduduki Rusia sejak tahun 1945. Aksi itu sekaligus untuk memperingati ditandatanganinya perjanjian tahun 1855, yang menetapkan kepemilikan kepulauan tersebut oleh Jepang. Terkait perjanjian itu, Pemerintah Jepang bahkan menetapkan tanggal 7 Februari sebagai Hari Kawasan Utara Jepang.

Dua hari setelah pernyataan PM Kan itu, Presiden Medvedev memastikan kebijakan menambah dan memodernkan persenjataan Rusia di sana. Hal itu akan diikuti dengan peningkatan frekuensi kehadiran kekuatan militer mereka di sana. Tujuannya untuk melindungi Kepulauan Kuril yang, menurut dia, ”tak terbantahkan” lagi telah menjadi bagian dari Rusia.

Sebuah sumber di Kementerian Pertahanan Rusia bahkan menyebut, Rusia telah menyiapkan empat kapal perang serbu jenis Mistral, yang mereka pesan sebelumnya dari Perancis. Kapal-kapal perang itu secara khusus akan ditempatkan di Armada Pasifik Rusia, termasuk untuk berpatroli di kawasan sengketa tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com