Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Mesir Isyaratkan Mubarak Akan Mundur

Kompas.com - 11/02/2011, 03:21 WIB

Musthafa Abd Rahman

Kairo, Kompas - Dewan Tertinggi Militer Mesir, Kamis (10/2), bertemu dan memutuskan akan ”melindungi negara”. Mereka meyakinkan pengunjuk rasa antipemerintah yang berkumpul di Alun-alun Tahrir, Kairo, selama lebih dari dua pekan bahwa Presiden Hosni Mubarak akan memenuhi tuntutan mereka untuk mundur.

Sidang Dewan Tertinggi Militer dipimpin oleh Menteri Pertahanan Hussein Tantawi. Keterlibatan militer, yang bersidang tanpa kehadiran Mubarak sebagai panglima tertinggi, dinilai sebagai pertanda Mubarak mulai kehilangan kekuasaannya. Namun, Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafiq kepada televisi nasional mengatakan, Mubarak masih memegang kekuasaan dan belum ada keputusan untuk mengubah situasi itu.

”Ia tetap di posisinya. Belum ada keputusan yang dibuat oleh presiden. Semua masih normal dan berada dalam kekuasaan presiden. Pemimpin tertinggi (Mubarak) mendapat informasi tentang semua yang terjadi dalam sidang Dewan Tertinggi Militer,” ujar Shafiq.

Sebelumnya, komandan militer wilayah Kairo Jenderal Hassan al-Roueini berbicara kepada ribuan pengunjuk rasa di Alun-alun Tahrir, ”Semua tuntutan kalian akan dipenuhi hari ini.” Pernyataan Al Roueini ini disambut teriakan pengunjuk rasa yang mengangkat tangan dan membentuk lambang kemenangan berbentuk V. Sebagian berteriak, ”Rakyat ingin rezim ini berakhir.”

Keputusan Mubarak diperkirakan akan disampaikan pada Kamis malam. Kepada stasiun televisi BBC, pemimpin partai berkuasa di Mesir Hossam Badrawi mengaku akan terkejut jika Mubarak masih menjadi presiden pada hari Jumat.

”Ya, saya akan terkejut karena saya pikir hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengambil tindakan yang akan memuaskan keinginan pengunjuk rasa,” ujar Badrawi dalam wawancara langsung.

Pawai ke Istana

Hingga Kamis (10/2) pukul 14.00, warga terus berbondong-bondong menuju Alun-alun Tahrir. Warga terlihat antre panjang di pos pemeriksaan yang dijaga militer untuk memasuki alun-alun. Rakyat bertekad terus menggelar unjuk rasa, dan haris Jumat berencana melakukan pawai menuju Istana Presiden.

Para pegawai negeri dan buruh juga melancarkan mogok kerja di berbagai kota di Mesir. Para buruh di kota Mahallah (sekitar 100 kilometer arah utara kota Kairo), yang dikenal sebagai kota industri, melakukan unjuk rasa dan memilih tidak bekerja.

Unjuk rasa besar-besaran disiapkan pada Jumat ini. Gerakan unjuk rasa hari ini akan bertolak dari lima masjid besar, yaitu Masjid Al Azhar, masjid di Distrik Kairo Lama, Masjid Subra, Masjid Mustafa Mahmud di Distrik Mohandesen, dan masjid di Giza. Dari kelima masjid tersebut, massa akan bergerak menuju Alun-alun Tahrir untuk bergabung dengan massa yang menjalankan shalat Jumat di alun-alun dan menuju Istana Presiden yang terletak di distrik elite Heliopolis. Berbagai kalangan akan terlibat dalam unjuk rasa tersebut, dari para pemuda hingga kaum profesional, seperti dosen, pengacara, hakim, dan dokter. Hari Jumat, yang merupakan hari libur di Mesir, menjadi peluang bagi rakyat Mesir untuk berunjuk rasa dari pagi hingga malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com