Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mubarak Digoyang, Obama Girang

Kompas.com - 11/02/2011, 03:01 WIB

MARQUETTE, KOMPAS.com — Presiden Barack Obama, Kamis (10/2/2011), menunjukkan kegirangannya pada gelombang demonstrasi rakyat yang hendak menggoyang kekuasaan 30 tahun Presiden Hosni Mubarak.

Obama menyatakan, dunia tengah menyaksikan sejarah yang berlangsung dan sebuah momentum transformasi di Mesir, menyusul laporan tentang rencana mundurnya Presiden Hosni Mubarak.

Obama juga secara langsung berpesan pada kaum muda Mesir yang berbaur dalam kerumunan besar di Kairo, dengan mengatakan bahwa Amerika akan melakukan segala upaya guna memastikan berlangsungnya transisi menuju demokrasi yang sangat penting dalam krisis tersebut.

"Sudah sangat jelas bahwa kita tengah menyaksikan sejarah yang sedang berlangsung. Hal itu merupakan momentum transformasi, yang terjadi karena rakyat Mesir menyerukan perubahan," kata Obama di negara bagian utara Amerika Serikat, Michigan.

Obama juga menyampaikan dukungan langsungnya terhadap pemrotes dan sebuah "generasi baru" yang telah menggelar demonstrasi berhari-hari dengan tuntutan mundur terhadap Mubarak, mengacu pada  massa yang bergabung di Bundaran Tahrir, Kairo.

"Ke depannya, kami ingin agar kaum muda tersebut dan seluruh rakyat Mesir tahu bahwa Amerika akan melanjutkan segala hal yang mungkin dilakukan untuk mendukung transisi sejati ke arah demokrasi di Mesir," katanya.

Ia tidak menyebut Mubarak, pria kuat di Arab yang telah menjadi sekutu utama AS selama 30 tahun, tetapi melihat rezimnya telah berada di ambang kejatuhan di tengah protes yang memicu krisis kebijakan luar negeri bagi Obama.

Retorika dari Obama, yang dikritik karena tidak terlalu vokal dalam mendukung pemrotes atas pertimbangan keamanan tujuan geopolitik AS, mengingatkan kita terhadap alunan suara kampanye kepresidenannya pada 2008 lalu.

Ketidakpastian dan harapan di antara para pemrotes di Mesir tersulut ketika militer mengatakan mereka akan menjawab permintaan "terlegitimasi" dari rakyat.

Masih belum jelas apakah pengumuman itu adalah suatu tindakan yang akan mengakhiri 30 tahun kekuasaan Mubarak, yang menjadi tuntutan utama ratusan ribu rakyat yang memenuhi jalan-jalan di negara itu dalam pergolakan yang berlangsung selama dua pekan terakhir.

Televisi pemerintah melaporkan bahwa Presiden itu akan memberikan pidatonya pada pukul 20.00 GMT atau Jumat (11/2/2011) pukul 03.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com