Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Terus Terjadi

Kompas.com - 10/02/2011, 03:40 WIB

Kairo, Rabu - Meski aksi di Alun-alun Tahrir, Kairo, terlihat berjalan tertib dan damai hingga Rabu (9/2), kekerasan ternyata masih terus terjadi di seluruh Mesir terkait dengan demonstrasi menuntut pembubaran rezim Presiden Hosni Mubarak. Korban tewas pun terus bertambah.

Insiden kekerasan terbaru terjadi di kota El Kharga, lebih dari 500 kilometer sebelah selatan Kairo. Tiga orang dilaporkan tewas dan 100 orang lain terluka dalam bentrokan antara demonstran dan polisi dalam dua hari terakhir.

Polisi melepas tembakan peluru tajam untuk menghalau demonstran, Selasa. Massa yang marah pun bereaksi dengan membakar tujuh bangunan pemerintah, termasuk dua kantor polisi, satu barak polisi, satu gedung pengadilan, dan markas lokal Partai Nasional Demokrat yang berkuasa.

Kerusuhan yang melanda kota terpencil jauh dari ibu kota Mesir ini menunjukkan frustrasi rakyat Mesir terhadap Mubarak sungguh nyata. Kekesalan itu tidak hanya terjadi di Alun-alun Tahrir atau kota utama Mesir lainnya, seperti Alexandria dan Suez.

Kelompok oposisi Ikhwanul Muslimin juga menuduh pihak militer telah menahan dan menyiksa para pengikutnya, Rabu. Muhammed Mursi, salah satu unsur pimpinan Ikhwanul Muslimin, yang mengikuti dialog dengan Wakil Presiden Omar Suleiman, Minggu, mengatakan, tentara menahan sekitar 100 anggota Ikhwanul Muslimin yang hendak menuju Alun-alun Tahrir.

Berbagai demonstrasi, yang terinspirasi Revolusi Nil di Tahrir tetapi dengan tuntutan yang lebih spesifik, juga terjadi di berbagai sudut Mesir.

Di kota Port Said, di ujung Terusan Suez yang terletak di Laut Tengah, sekitar 300 penghuni kawasan kumuh di kota itu membakar beberapa sepeda motor dan bangunan pemerintah. Mereka memprotes kegagalan gubernur setempat membangun permukiman yang layak bagi mereka.

Polisi tidak menghalangi aksi ini dan membiarkan demonstran menduduki Alun-alun Martir di tengah kota, serupa dengan yang terjadi di Alun-alun Tahrir.

Di Kairo, belasan pegawai museum ikut-ikutan menggelar aksi demo di depan kantor Dewan Agung Kepurbakalaan Mesir. Mereka menuntut kenaikan gaji dan penambahan anggaran untuk sektor purbakala, sambil menuduh Menteri Kebudayaan Farouq Hosni telah menyunat anggaran untuk mereka. ”Dia mengambil uang kami,” seru pegawai museum, Suha al-Nabil.

Di Tahrir, ribuan demonstran masih bertahan. Bahkan, jumlah mereka kembali membeludak, Selasa, setelah pembebasan Wael Ghonim, eksekutif Google Inc yang ditahan aparat keamanan selama 12 hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com