Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaturan BBM Masih Tunggu Hasil Kajian

Kompas.com - 09/02/2011, 12:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengaturan konsumsi bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi yang pada awalnya akan dilaksanakan mulai 1 April 2011, kini belum pasti nasibnya. Masalahnya, pemerintah masih menunggu hasil kajian independen yang hingga saat ini belum tuntas.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Rabu (9/2/2011) usai menghadiri Rapat Koordinasi terbatas dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Menurut Darwin, sebelum program pengaturan BBM bersubsidi itu dilakukan, pemerintah akan melakukan penguatan sosialiasasi terlebih dahulu. Sosialiasasi diperlukan untuk memastikan kepastian pembelian subsidinya.

"Subsidi hanya diberikan kepada masyarakat yang berhak, itu yang kami lakukan. Kajian itu sendiri masih berlangsung. Untuk diketahui saja, kajian tambahan itu diminta pada akhir tahun 2010. Jadi memang penunjukkan baru Desember 2010. Sekarang sudah berlangsung . Insya Allah dalam waktu dekat sudah ada hasil sementara," katanya.

Ketika ditanya tentang kemungkinan penundaan program pengaturan konsumsi BBM bersubsidi, Darwin menegaskan, pihaknya tidak bisa berandai-andai. Pemerintah hanya akan menyiapkan setiap program dengan sebaik mungkin.

"Perkara kapan waktu yang tepat, nanti kami laporkan. Yang jelas kami persiapkan sebaik-baiknya lebih dulu. Termasuk persiapan di Pertamina. Bu Dirut (Pertamina, Karen Agustiawan) telah membuat kelompok kerja bersama Dirjen MinyaK dan gas," katanya.

Seperti diketahui, dalam pengaturan BBM bersubsidi itu, pemerintah akan melarang seluruh pemilik mobil pelat hitam dan kendaraan dinas pemerintah menggunakan premium. Mulai 1 April 2011, mereka wajib menggunakan Pertamax atau BBM nonsubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com