Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemrotes Gelar Aksi di Vila Berlusconi

Kompas.com - 07/02/2011, 08:31 WIB

ROMA, KOMPAS.com —  Bentrokan terjadi antara polisi dan sekitar 100 demonstran yang melancarkan protes baru, Minggu (6/2/2011), guna menentang Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, yang dirongrong skandal seks, di luar vilanya, demikian laporan media. "Turun, turun!" teriak para pemrotes di gerbang vila pribadi Berlusconi di pinggiran Milan, Arcore, tempat ia menghabiskan akhir pekan.

Para pemrotes berusaha menerobos penghalang keamanan yang dipasang beberapa ratus meter dari kediaman Berlusconi sehingga memicu bentrokan dengan polisi anti-huru-hara, yang dilempari dengan botol dan benda lain. Satu spanduk berbunyi "Pelacur agar pergi". Bunyi spanduk itu merujuk pada kasus Berlusconi membayar pelacur untuk berhubungan seks pada berbagai pesta liar di rumah mewah tersebut. Tuduhan itu telah dibantah Berlusconi.

Bentrokan lain terjadi di luar Stasiun Kereta Api Arcore. Beberapa petugas, pengunjuk rasa, dan seorang wartawan cedera, kata polisi. Polisi menangkap dua pemrotes. Protes tersebut dilancarkan oleh Purple People, kelompok anti-Berlusconi di internet yang menyelenggarakan No Berlusconi Day pada 2009.

Para hakim dijadwalkan mengajukan permintaan pekan ini agar Berlusconi diadili. Sementara pemimpin berusia 74 tahun itu tetap bertahan dan berikrar akan tetap memangku jabatan.

Sabtu (5/2/2011), ribuan orang berkumpul di Milan dalam unjuk rasa lain anti-Berlusconi. Penulis kenamaan Umberto Eco dan Roberto Saviano ikut serta dalam aksi itu.

Dalam perkembangan terpisah, satu kelompok pegiat internet yang dikenal sebagai Anonymous melancarkan serangan pada Minggu terhadap jejaring Pemerintah Italia dengan mengutip kekhawatiran politik, demikian laporan kantor berita ANSA. Anonymous mengumumkan serangannya pada pagi hari yang sama dan mengatakan bahwa serangan dilancarkan sebab "situasi politik dan ekonomi di Italia jadi tak stabil".

Secara khusus, kelompok itu menyerang sistem kehakiman dan pemerintah yang dikatakan "terlibat dalam pelacuran, termasuk anak di bawah umur". Pernyataan tersebut dipandang sebagai rujukan nyata terhadap skandal seks yang merongrong Berlusconi. Jejaring www.governo.it kelihatannya tak terhambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com