Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ben Ali Hadapi Pembekuan Aset

Kompas.com - 05/02/2011, 19:31 WIB

KOMPAS.com — Mantan Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali berikut istri dan kroni-kroninya bakal menghadapi pembekuan aset mereka. Uni Eropa dalam hal ini sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah baru Tunisia berkenaan dengan hal itu. Menurut warta AP, AFP, dan Reuters, ada 46 kroni Ben Ali yang terkena pembekuan aset tersebut.

Mantan orang nomor satu Tunisia itu melarikan diri ke Arab Saudi setelah beberapa pekan terjadi demonstrasi antipemerintah. Sementara kolega Ben Ali meninggalkan Tunisia. Pejabat Uni Eropa (UE) mengatakan, Menteri Luar Negeri UE telah setuju untuk membekukan aset Ben Ali.

Otoritas Tunisia mengumumkan permintaan penangkapan Ben Ali kepada kalangan internasional dengan tuduhan membawa lari uang negara secara ilegal.

Sementara itu menteri pariwisata baru Tunisia mengatakan, pemerintah akan mencabut status darurat yang diberlakukan sejak 14 Januari.

Setelah Ben Ali melarikan diri, jam malam dicabut. "Kami ingin melakukannya secara bertahap dan untuk memastikan adanya jaminan keamanan bagi masyarakat," kata Menteri Pariwisata Mehdi Houass.

Industri pariwisata terkena dampak cukup parah akibat kondisi politik di Tunisia. Houass mengatakan, pendapatan dan kunjungan wisata turun sampai 40 persen pada Januari lalu.

Demonstrasi besar telah berakhir di Tunisia dalam beberapa hari terakhir, setelah pergantian kabinet pemerintah baru dilakukan dan pendukung Ben Ali disingkirkan. Kondisi yang berangsur aman itu membuat sejumlah negara mencabut larangan kunjungan ke Tunisia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com