KOMPAS.com — Mantan Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali berikut istri dan kroni-kroninya bakal menghadapi pembekuan aset mereka. Uni Eropa dalam hal ini sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah baru Tunisia berkenaan dengan hal itu. Menurut warta AP, AFP, dan Reuters, ada 46 kroni Ben Ali yang terkena pembekuan aset tersebut.
Mantan orang nomor satu Tunisia itu melarikan diri ke Arab Saudi setelah beberapa pekan terjadi demonstrasi antipemerintah. Sementara kolega Ben Ali meninggalkan Tunisia. Pejabat Uni Eropa (UE) mengatakan, Menteri Luar Negeri UE telah setuju untuk membekukan aset Ben Ali.
Otoritas Tunisia mengumumkan permintaan penangkapan Ben Ali kepada kalangan internasional dengan tuduhan membawa lari uang negara secara ilegal.
Sementara itu menteri pariwisata baru Tunisia mengatakan, pemerintah akan mencabut status darurat yang diberlakukan sejak 14 Januari.
Industri pariwisata terkena dampak cukup parah akibat kondisi politik di Tunisia. Houass mengatakan, pendapatan dan kunjungan wisata turun sampai 40 persen pada Januari lalu.