KOMPAS.com — Terkesan bersikap bijak, Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov tetap berhati-hati berkomentar tentang Mesir. Dalam tayangan Rusia News Channel Rossiya 24 pada Sabtu (5/2/2011), Lavrov mengatakan tidak ada resep tunggal untuk menyelesaikan krisis di Mesir dan beberapa negara di wilayah itu selain proses demokrasi dan pemenuhan kebutuhan ekonomi serta sosial masyarakat.
Menurut Lavrov, demonstrasi memang terjadi di negara lain, seperti Yaman dan Jordania serta rencananya akan dilakukan di Suriah. "Akan tetapi, semua masalah itu tidak dapat diselesaikan dengan satu resep kebijakan yang sama karena situasinya berbeda," kata Lavrov.
Dia menambahkan soal pentingnya melakukan proses demokrasi dan menyediakan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat.
Lavrov juga mengatakan, komunitas internasional harus menghormati hak Mesir dan tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri. Pernyataan ini pernah dilaporkan Kantor Berita Rusia Interfax, Jumat kemarin.
"Komunitas internasional dan 'pemain' luar seharusnya menghormati hak Mesir dan tidak mencampuri urusan dalam negeri serta membuat mereka terlibat dalam permainan politik," kata Lavrov dalam konferensi di Muenchen, Jerman.
"Kami berharap masyarakat Mesir secepat mungkin dapat menemukan resolusi damai di tengah krisis dialog," tutur Lavrov.