Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Mohon Maaf atas Perlakukan Kasar

Kompas.com - 05/02/2011, 10:54 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Mesir Samir Radwan, Jumat (4/2/2011), meminta maaf kepada wartawan atau demonstran Mesir yang mendapat "perlakuan kasar" dari pasukan pemerintah.

"Saya meminta maaf kepada setiap wartawan atau orang asing atau siapa pun warga Mesir yang dalam hal ini telah mengalami perlakuan kasar," kata menteri yang baru diangkat dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi CNN. "Saya bertanya dan saya diberitahu bahwa tidak ada toleransi, tidak toleransi dari pemerintahan ini terhadap serangan terhadap orang asing, apalagi wartawan yang kami harapkan mereka berada di pihak kami, untuk melihat situasi ini dan menyampaikan gambaran yang jauh lebih baik kepada dunia luar," katanya.

Radwan mengakui, para demonstran dalam aksi besar-besaran selama beberapa hari terakhir menyuarakan "tuntutan yang adil". "Mereka berbicara tentang pekerjaan. Mereka berbicara tentang korupsi. Mereka berbicara tentang, Anda tahu, kebebasan dan seterusnya. Sekarang faktanya adalah bahwa ada agenda politik lain yang mengganggu situasi dan sayangnya pada hari Rabu situasi berubah sedikit buruk."

Bentrokan menewaskan sedikitnya delapan orang dan lebih dari 800 terluka pada hari Rabu dan Kamis. Menurut perkiraan PBB, lebih dari 300 orang telah tewas sejak aksi protes di Mesir itu dimulai.

Presiden Mesir Hosni Mubarak, yang jadi sasaran kebencian massa, sementara itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera mundur. "Hari Kepergian", Jumat, menarik puluhan ribu orang yang menentang kekuasannya yang telah berlangsung 30 tahun dan desakan internasional agar dia segara turun pun mengalir. Presiden AS Barack Obama telah mengisyaratkan bahwa Mubarak harus mengundurkan diri dengan mengatakan seorang "patriot" harus "mendengarkan apa yang disuarakan rakyatnya," sedangkan para pemimpin Uni Eropa dengan jelas mengatakan, sudah waktunya untuk perubahan bagi Mesir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com