Militer Mesir Tak Akan Tembak Demonstran

WASHINGTON, KOMPAS.com - Perwira tinggi militer Amerika Serikat mengatakan para pemimpin militer Mesir berjanji kepadanya pasukan mereka tidak akan menembaki para demonstran. Pernyataan tersebut disampaikan di tengah aksi unjuk rasa anti pemerintah terus berlangsung di Kairo menuntut mundurnya Presiden Hosni Mubarak.

Laksamana Mike Mullen dalam wawancara televisi Kamis (3/2/2011) malam waktu AS mengatakan bahwa ia berusaha memelihara jaringan komunikasi terbuka dengan militer Mesir. Dalam percakapan dengan sejawat petinggi militer Mesir Jendral Sami Enan ia berharap diakhirinya aksi kekerasan di jalan-jalan.

"Dalam diskusi-diskusi yang saya lakukan dengan para pemimpin mereka, mereka berjanji kepada saya mereka tidak berniat menembaki rakyat mereka sendiri," kata Mullen dalam wawancara dengan satu stasiun televisi. Menurutnya, militer Mesir telah membuktikan diri melakukan tindakan-tindakan dalam usaha menghentikan aksi kekerasan itu.

Mullen juga menyampaikan pujiannya bagi angkatan bersenjata Mesir, yang menurut para pejabat AS akan memainkan peran yang konstruktif dalam mengendalikan negara itu menuju reformasi yang demokratis. "Reputasi mereka sangat tinggi dengan rakyat. Militer mengatakan yang mendukung mereka adalah rakyat Mesir," katanya.

Bentrokan-bentrokan di jalan-jalan antara para pendukung Presiden Hosni Mubarak dan musuh rezim itu menewaskan setidaknya lima orang dan 836 lainnya cedera, Rabu dan Kamis lalu. Kedua pihak berhasil dipisahkan dan kerusuhan kini tak meletus lagi. Kerumunan massa antipemerintah terus memadati Lapangan Tahrir, Kairo, Jumat, menunggu tuntutan mereka dipenuhi.