Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI, Jangan Pergi ke Yaman!

Kompas.com - 04/02/2011, 13:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya mengantisipasi efek domino kisruh politik di Mesir, pemerintah Indonesia tak menyarankan warga negara Indonesia (WNI) untuk melakukan perjalanan ke negara-negara sekitar Mesir, termasuk Yaman, negara yang berada di sebelah timur laut Mesir.

"Kita sudah memberikan travel advisory kepada warga negara kita di negara-negara kawasan seperti Yaman, yang kita ketahui situasinya juga penuh dinamika," katanya di Kantor Presiden, Jumat (4/2/2011).

Bahkan, lanjutnya, KBRI di Yaman sudah diminta mulai bekerja untuk mendata WNI di Yaman yang berjumlah sekitar tiga ribu orang. Marty mengatakan ini merupakan langkah antisipasi jika terjadi keadaan memburuk di sana.

"Jika keadaan memburuk, kita sudah siap, seperti kita sikapi perkembangan di Tunisia dan di Mesir. Mudah-mudahan tidak sampai demikian," tambahnya.

Marty menambahkan pula, pemerintah terus mengantisipasi dengan mengamati perkembangan di Mesir, termasuk implikasinya. Menurut Marty, Mesir merupakan negara yang sangat berpengaruh di kawasan Timur Tengah, terutama atas peranannya yang besar di Liga Arab, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan percaturan perundingan Timur Tengah.

Seperti diberitakan, angin perubahan yang berawal di Tunisia membuat kawasan Arab bergolak. Setelah Tunisia, aksi massa menuntut pemerintah yang berkuasa turun juga terjadi di Mesir dan Yaman.

Puluhan ribu warga Yaman menggelar unjuk rasa di ibu kota Sana meminta Presiden Ali Abdullah Saleh, yang telah berkuasa dalam 30 tahun terakhir, mundur. Para pengunjuk rasa berkumpul di beberapa lokasi dan meneriakkan saatnya sekarang untuk perubahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com