Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Keluarga Menghubungi Kemenlu

Kompas.com - 03/02/2011, 17:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan, hingga kini belum ada pihak keluarga yang menghubungi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait kabar Imanda Amalia, yang menjadi korban kerusuhan Mesir. Jika memang Imanda adalah warga negara Indonesia, sedianya ada pihak keluarga yang memastikan kabar tersebut kepada pihaknya.

"Kami belum menerima info dari keluarga yang bersangkutan kalau memang benar. Tidak ada informasi dari keluarga," katanya dalam jumpa pers di kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (3/2/2011).

Marty juga mengatakan, pihaknya saat ini masih terus berupaya mencari informasi terkait status Imanda sebagai WNI, yaitu melalui pihak imigrasi. Sebelumnya tersiar kabar, seorang WNI bernama Imanda Amalia menjadi korban krisis politik yang terjadi di Mesir.

Atas kabar tersebut, Kemenlu telah memastikan keberadaan Imanda, yang juga disebut-sebut sebagai pekerja di United Nation Relief and Work Agency (UNRWA) melalui kantor UNRWA di Kairo, Amman, New York, maupun melalui perwakilan PBB di Jakarta. Berdasarkan hasil verifikasi Kemenlu, kata Marty, tidak ditemukan adanya WNI yang bekerja di UNRWA bernama Imanda.

"Dr Abeer Al Khraisha, Kepala UNRWA Kairo menginformasikan, tidak ada staf UNRWA di Kairo atas nama Imanda Amalia," katanya.

Pihak UNRWA-pun, lanjut dia, belum mendapat informasi mengenai adanya staf UNRWA pusat maupun cabang lainnya yang menjadi korban unjuk rasa di Mesir.

"Kepala UN-OCHA Jakarta, badan PBB juga mengatakan tidak ada staf WNI di kantor UNRWA Mesir," kata Marty.

Terakhir, sempat pula tersiar kabar mengatakan bahwa Imanda adalah warga negara Australia berdarah Indonesia. Namun, Kemenlu lagi-lagi belum dapat memastikan hal tersebut. Pemerintah Australia, kata Marty, belum dapat memastikan status kewarganegaraan Imanda.

"Kabar itu hanya beredar di media di Indonesia, sementara di media internasional belum beredar," ungkap Marty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

    Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

    Nasional
    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Nasional
    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Nasional
    Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

    Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

    Nasional
    Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

    Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

    Nasional
    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Nasional
    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Nasional
    Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

    Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

    Nasional
    Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

    Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

    Nasional
    Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

    Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

    Nasional
    Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

    Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

    Nasional
    Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

    Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

    Nasional
    Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

    Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

    Nasional
    LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

    LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com