Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Perikanan Riau 132.000 Ton

Kompas.com - 31/01/2011, 21:27 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Irwan Effendi mengatakan, potensi perikanan di Riau cukup tinggi, yakni mencapai 132.000 ton, meningkat daripada tahun sebelumnya yang hanya 127.000 ton.

Potensi tersebut dapat dilihat dari beberapa sektor pengembangan, baik perikanan dan kelautan di Laut Cina Selatan, Selat Malaka, perairan umum, maupun budidaya kolam, tambak, dan keramba.

"Kami melihat potensi dari sektor perikanan masih cukup besar untuk dikembangkan," ujar Irwan, Senin (31/1/2011).

Potensi biota di Laut China Selatan mencapai 361.430 ton, sedangkan pemanfaatannya baru 211.732 ton atau 58,8 persen.

Untuk beberapa potensi, pemanfaatannya sudah melampaui batas (overfishing), seperti di Selat Malaka dan perairan umum.

Potensi pengembangan di Selat Malaka senilai 84.928 ton. Namun, pemanfaatannya mencapai 84.994 ton atau 100,07 persen.

Begitu juga di perairan umum, potensi pengembangannya 14.232 ton. Akan tetapi, pemanfaatannya melebihi potensi tersebut, yakni 14.354,9 ton atau 100,01 persen.

"Dengan kondisi ini, ikan dan biota perairan yang masih tergolong kecil dan tahap pembesaran juga tereksploitasi nelayan. Jika berlarut-larut, ini akan berdampak negatif berupa penurunan potensi dari sektor perikanan dan kelautan di Riau," katanya.

Dia juga menjelaskan, potensi sektor perikanan tidak hanya berada di sektor kelautan, tetapi juga perikanan darat.

Hal ini terlihat dari potensi budidaya kolam yang mencapai 14.000 ton, sementara pemanfaatannya baru 2.403,58 ton atau 17,17 persen.

"Begitu juga potensi pengembangan tambak dan keramba, pemanfaatannya masih di bawah 10 persen," ungkapnya.

Beberapa potensi inilah, menurut dia, yang dapat dikembangkan secara optimal dalam mendukung pendapatan asli daerah untuk Pemerintah Provinsi Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com