KAIRO, KOMPAS.com — Setelah mendapat sokongan dari sejumlah kelompok oposisi Mesir, termasuk Ikhwanul Muslimin, Mohamed ElBaradei mulai melancarkan diplomasinya. Ia menekan Pemerintah Amerika Serikat agar mendukung tuntutan mundurnya Presiden Hosni Mubarak.
Dalam sejumlah wawancara di stasiun televisi, ElBaradei sempat menyebut pemerintah AS kehilangan kredibilitasnya. Di satu sisi mendorong demokrasi di Mesir, tetapi di sisi lain mempertahankan dukungan kepada penguasa yang diktator yang menekan rakyatnya selama 30 tahun.
Kemudian, dalam wawancara lain, ia mengatakan bahwa kejatuhan Presiden Hosni Mubarak hanya soal waktu. Sebagian besar suara rakyat Mesir tak lagi menginginkan Hosni Mubarak. Ia menyerukan kepada Presiden AS Barack Obama untuk mengambil tindakan.
"Lebih baik bagi Presiden Obama agar jangan muncul sebagai orang terakhir yang mengatakan kepada Presiden Mubarak, 'Ini waktunya bagi Anda untuk keluar'," kata ElBaradei seperti dilansir CNN.
ElBaradei meragukan seruan Pemerintah AS agar Presiden Mubarak membuka dialog dengan rakyat dan melakukan transisi demokrasi bisa berjalan. Rakyat sudah telanjur tidak percaya dengan rezim yang telah berkuasa selama 30 tahun itu.
"Pemerintah Amerika tidak mungkin meyakinkan rakyat Mesir untuk percaya bahwa diktator yang telah memerintah selama 30 tahun akan bisa menerapkan demokrasi. Ini hanya lelucon," katanya kepada stasiun televisi CBS.
Sebelumnya ElBaradei menyerukan kepada Presiden Hosni Mubarak untuk mundur, Minggu (30/1/2011). Ia mengusulkan pembentukan pemerintah transisi bersama sampai pemilu yang jujur dan adil digelar. Mundurnya Mubarak akan memuluskan proses transisi di Mesir dan menghindari pertumpahan darah.
ElBaradei datang ke Mesir, Kamis (27/1/2011) atau sehari sebelum unjuk rasa besar-besaran pecah di Mesir. Ia adalah mantan Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan penerima Nobel Perdamaian. ElBaradei mungkin salah satu kandidat presiden Mesir pada pemilihan umum mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.