Warga Mesir Berusaha Melawan Penjarah

KAIRO, KOMPAS.com — Warga kota Kairo, Mesir, melengkapi diri dengan berbagai senjata untuk mempertahankan rumah mereka dari serangan penjarah setelah polisi tak lagi terlihat di jalan-jalan menyusul aksi protes yang berubah menjadi bentrokan.

Bank, perempatan jalan, dan gedung-gedung penting yang sebelumnya dijaga polisi dan aparat keamanan negara dibiarkan tanpa penjagaan. Warga sipil pun segera mengambil langkah mengisi kekosongan itu.

"Tak ada personel polisi lagi di mana-mana. Warga dengan membawa alat pemukul dan senjata tajam berjaga-jaga untuk mencegah para penjarah," kata Ghadeer (23).

"Kami bekerja sama berjaga-jaga dan mengamankan lingkungan rumah kami dengan senjata seadanya," ia menambahkan.

Para saksi mata melihat gerombolan orang menyerbu pasar swalayan, pusat-pusat komersial, bank, gedung pemerintah, dan rumah-rumah pribadi di Kairo dan tempat lain. "Mereka membiarkan Mesir hancur," ujar Inas Shafik (35).

Warga Mesir menyerukan agar tentara mengembalikan ketertiban dan hukum di Mesir.

Beberapa gedung pemerintah dibakar. Televisi nasional melaporkan, tentara dikerahkan di berbagai tempat di seluruh Mesir untuk melindungi rumah dan properti pribadi.

Sementara itu, para pemimpin Islam mengimbau rakyat agar siaga melindungi rumah sendiri.

Aksi penjarahan juga mulai memasuki berbagai kawasan miskin di Kairo. "Usaha kami hancur dan harta kami ludes. Para penjarah telah menguras isi toko kami," kata Saleh Salem, pemilik toko di pusat kota Kairo.