Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Mesir Lindungi Museum

Kompas.com - 29/01/2011, 14:54 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Tentara Mesir, Sabtu (29/1/2011) melakukan penjagaan ekstra ketat terhadap sebuah museum terkenal di Kairo yang menyimpan berbagai barang antik. Penjagaan ini dilakukan untuk melindungi ribuan artefak tak ternilai harganya, termasuk masker emas Raja Tutankhamun dari para penjarah.

Penjagaan terhadap museum yang selalu dikunjungi wisman itu dilakukan menyusul aksi pembakaran markas partai yang terletak di samping museum oleh para pengunjuk rasa anti pemerintah, Jumat malam. Aksi ini malah merembet ketika para pencuri mulai memasuki area sekitar museum, memanjat pagar dan melompat memasuki halaman museum.

Seorang pria memohon kepada orang-orang di luar gerbang museum untuk tidak menjarah seraya berteriak, "Kami tidak seperti Baghdad." Pasalnya pascapenyerbuan Amerika ke Irak tahun 2003, para pencuri mengangkut ribuan artefak dari Museum Nasional di Baghdad dan hanya hanya sebagian kecil saja yang tersisa.

Aksi melindungi museum kebanggaan Mesir ini juga dilakukan sekelompok pemuda dengan bersenjata tongkat yang diambil dari polisi. Mereka membentuk rantai manusia di luar pintu masuk utama dalam upaya untuk melindungi koleksi museum dari penjarahan. "Aku berdiri di sini untuk membela dan melindungi harta nasional kita," kata salah seorang pria, Farid Saad, seorang insinyur.

Pria lainnya, Ahmed Ibrahim, mengatakan hal itu penting untuk menjaga museum karena memiliki nilai sejarah yang tak ternilai harganya. "Jika mereka mencurinya, kita tidak akan pernah menemukannya lagi," katanya.

Akhirnya, empat kendaraan lapis baja mengambil posisi berjaga-jaga di luar gedung museum yang berada di pusat Kota Kairo itu dan menangkapi mereka berupaya mencuri barang-barang berharga tersebut. Tentara mengepung gedung untuk melindungi mumi, batu monumental patung, perhiasan kerajaan Fir'aun, hiasan dan artefak lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com