Obama Imbau Mubarak Tak Pakai Kekerasan

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Jumat (28/1/2011), mengimbau pihak keamanan Mesir tidak menggunakan tindakan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa dalam percakapan telepon 30 menit dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Peringatannya itu diucapkan saat AS memperkuat tekanannya terhadap pemerintah Mubarak dan mengatakan AS akan meninjau kembali bantuan miliaran dollar AS kepada Mesir apabila militer Mesir menggunakan kekerasan menghadapi para pengunjuk rasa.

Obama mengimbau Mubarak untuk mengambil langkah-langkah konkret bagi reformasi politik di negara itu. "Saya mengimbau dengan tegas agar pihak berwenang Mesir menahan diri untuk tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa," kata Obama.

"Rakyat Mesir memiliki hak-hak universal. Itu termasuk hak pertemuan yang damai dan berorganisasi. Hak untuk bebas berbicara dan kemampuan untuk menentukan nasib mereka sendiri," lanjut Obama.

Obama mengatakan, ia berbicara dengan Mubarak setelah Presiden Mesir dalam satu pidatonya yang disiarkan media tidak memberikan tanda-tanda akan mundur, tetapi berjanji akan memajukan demokrasi dan kesempatan ekonomi yang lebih banyak.

"Saya mengemukakan bahwa Mubarak harus bertanggung jawab dengan yang diucapkannya," kata Obama dalam sebuah pernyataan di Gedung Putih.

Mesir merupakan negara yang memperoleh bantuan asing AS rata-rata dua miliar dollar AS setiap tahun. Tampaknya hal itu dapat dijadikan satu faktor penting bagi AS untuk menggunakan pengaruhnya. "Kami akan meninjau kembali jumlah bantuan kami sesuai dengan perkembangan situasi dalam hari-hari mendatang," kata juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs.