KAIRO, KOMPAS.com — Presiden Mesir Hosni Mubarak mengklaim sudah membubarkan kabinet pemerintahannya, dan akan menggantinya dengan pemerintahan baru, Sabtu (29/1/2011) ini.
"Saya sudah meminta kabinet untuk mundur, dan besok akan ada kabinet baru," ujar Hosni Mubarak dalam pidatonya, Jumat (28/1/2011) malam, setelah empat hari digempur demonstrasi.
Mubarak mengatakan, semua itu tidak dapat tercapai melalui proses yang kacau, tetapi lewat dialog.
Mengaku tahu bahwa rakyat Mesir ingin dirinya memerhatikan soal kemiskinan, lapangan kerja, dan reformasi demokratis, Mubarak berjanji untuk menekankan pada reformasi sosial, ekonomi, dan politik.
"Kita tidak akan mundur dari reformasi ini. Kita akan terus melanjutkan langkah-langkah baru yang akan menjamin independensi peradilan dan hukum-hukumnya, serta lebih banyak kebebasan bagi warga negara," kata Mubarak.
Dia lalu mengklaim, justru karena reformasi yang dijalankannya selama bertahun-tahun, rakyat Mesir sekarang dapat mengajukan protes.
Ayman Mohyeldin dari Al Jazeera di Kairo melaporkan, "Di atas kertas, rakyat memiliki parlemen dan peradilan yang independen, tetapi semua orang Mesir akan bilang bahwa pada akhirnya, kekuasaan terpusat di tangan presiden."
Ia menambahkan, "Sangat sedikit lembaga yang dapat menantang kekuasaannya sehingga perombakan kabinet tidak akan mengakhiri penderitaan rakyat."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.