Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jordania Terimbas Aksi Protes di Tunisia

Kompas.com - 29/01/2011, 04:40 WIB

Raja Abdullah II berjanji pula akan merespons kritik masyarakat soal isu korupsi, nepotisme, dan favoritisme.

Meski demikian, semua janji Raja Abdullah II itu, menurut pengamat independen Labib Kamhawi, hanya ”kosmetik” dan perlu lebih banyak diwujudkan dalam iklim politik dan ekonomi di Jordania.

Ketika naik takhta tahun 1999 menggantikan mendiang ayahnya, Raja Hussein, Abdullah II mengungkapkan visinya bahwa Jordania suatu ketika nanti akan menjadi negeri monarki konstitusional seperti halnya Inggris.

Abdullah II pernah berjanji mempercepat reformasi politik yang sudah dimulai sang ayah, Raja Hussein, yang pertama kali menggelar pemilu parlemen pada 1989, setelah 22 tahun tanpa pemilu, membangkitkan sistem multipartai, dan menangguhkan undang-undang darurat yang dahulu berlaku sejak perang Arab-Israel tahun 1948.

(AFP/AP/sha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com