Berbicara dalam bahasa Inggris yang fasih dan lancar, seperti dilaporkan wartawan Kompas
Berbagai permasalahan itu harus dihadapi bersama. ”Tidak ada satu kekuatan pun yang bisa sendiri untuk mengatasi hal ini. Kerja sama penting untuk menghadapi hal ini,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk memerangi korupsi.
Terkait dengan kondisi perekonomian dunia saat ini, Presiden mengakui adanya ketidakseimbangan. Pemimpin negara, diplomat, lembaga swadaya masyarakat, dan siapa pun yang berkemampuan perlu mencari solusi guna menghadapi masalah itu.
”Kita perlu bersama, bekerja sama menghadapi perkembangan dan masalah ekonomi dunia,” ujarnya. Selain perlu untuk lekas mengatasi ketakseimbangan atau ketimpangan ekonomi global, Presiden juga mengajak masyarakat dunia untuk mempercepat reformasi sektor keuangan dan institusi keuangan internasional.
Presiden menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos ditemani Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. ”Tentunya, seperti yang telah didiskusikan dalam G-20, kita harus bekerja sama untuk mengatasi ketidakseimbangan global. Juga ada kebutuhan untuk mempercepat kemajuan dalam sektor finansial dan institusi keuangan internasional sebelum krisis menimpa kita lagi,” kata Presiden.
Menurut Presiden, sangat penting bagi negara-negara yang tergabung dalam kelompok G-20 untuk mengimplementasikan komitmen yang telah dihasilkan pada pertemuan forum itu.
Sebagai solusi, Presiden menegaskan pentingnya jaringan pengaman keuangan global sebagai pertahanan lapis kedua agar dunia dapat mengantisipasi dan kebal terhadap guncangan ekonomi masa depan. Namun, cara paling ampuh dan yang harus dilakukan setiap negara adalah mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Indonesia menerapkan itu dalam rencana pembangunan jangka panjang.
Setelah Presiden Yudhoyono berpidato, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy juga menjadi pembicara, yang dipandu Chief Executive Officer WEF Klaus