Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mubarak Didesak Mundur

Kompas.com - 27/01/2011, 03:52 WIB

kairo, rabu - Polisi membubarkan massa pengunjuk rasa di Kairo, Mesir, Rabu (26/1) dini hari. Massa mendesak Presiden Hosni Mubarak, yang sudah 30 tahun berkuasa, mundur karena maraknya kasus korupsi, kemiskinan, dan pengangguran. Aksi serupa hari Selasa menyebabkan dua warga tewas di Suez dan satu polisi tewas di Kairo.

Tiga orang tewas itu, menurut AFP, adalah seorang polisi, yakni Ahmed Aziz, dan dua warga sipil, Ahmed Soliman Gaber dan Mustafa Ragap. Polisi tewas akibat terkena lemparan batu dalam aksi massa di Kairo. Dua warga sipil tewas akibat terkena tembakan peluru karet dalam aksi di Suez. Televisi Al-Jazeera menambahkan, ada puluhan orang terluka, termasuk 18 polisi.

Ribuan orang turun ke jalan pada hari Selasa di Kairo. Setelah berkumpul dan berorasi di Tahrir Square, massa menyebar ke jalan-jalan kota. Unjuk rasa serupa juga terjadi di kota Ismailia dan Suez di timur Kairo, juga di Delta Nil seperti Mansoura dan Tanta, serta di Sinai utara, Alexandria.

Terinspirasi Tunisia

Emosi massa meledak-ledak, mereka marah, karena masalah kemiskinan yang tidak kunjung diatasi, penindasan, dan kekerasan. Demonstrasi ini terinspirasi gerakan rakyat Tunisia menggulingkan Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali pada 14 Januari lalu. Oposisi Mesir hari Rabu mendorong massa agar melakukan aksi susulan lebih besar.

Dalam unjuk rasa di Kairo ada 20.000-30.000 warga terlibat. Aksi ini yang terbesar dan pertama dalam era Hosni Mubarak. Massa berteriak, ”Turun, Hosni Mubarak turun.” Massa melempari polisi dengan batu. Sebagian lain naik ke kendaraan lapis baja dan menarik keluar polisi pengemudi. Polisi menghalau dengan tongkat, tembakan gas air mata, dan meriam air.

Beberapa demonstran wajahnya berlumuran darah segar. Salah seorang di antaranya jatuh pingsan. Polisi menyeret sejumlah demonstran, memukul salah satu wartawan, lalu menghancurkan kacamatanya dan menyita kameranya.

”Pengganggu orang miskin (bullies)!” teriak pengunjuk rasa sambil melarikan diri. Sejumlah demonstran berteriak, ”Kau bukan manusia.” Sebagian massa bergerak ke kantor Partai Demokrasi Nasional, partai Mubarak. ”Di sinilah sarang para pencuri,” seru massa.

Polisi menghalau massa yang telah tersebar secara sporadis itu dengan melepaskan tembakan meriam air dan gas air mata. Massa terdesak ke titik kumpul di Tahrir Square. Di sini massa berkemah untuk melanjutkan aksinya pada Rabu pagi. Kaum oposisi juga menyerukan agar harus dilakukan aksi lanjutan yang lebih besar untuk menurunkan Mubarak.

Di Tahrir Square, massa mengibarkan bendera Mesir dan Tunisia, bernyanyi meniru lagu-lagu dalam aksi protes di jalan-jalan di Tunis. Menurut Kementerian Dalam Negeri Mesir, 10.000 demonstran berkumpul di alun-alun. Partai berkuasa mengatakan ada sekitar 30.000 demonstran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com