Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaut Korsel Diancam Dibunuh

Kompas.com - 24/01/2011, 04:27 WIB

Bosasso, minggu - Para perompak Somalia hari Minggu (23/1) mengancam akan membunuh para pelaut Korea Selatan yang mereka tangkap dan tahan pada masa yang akan datang. Hal itu mereka lakukan untuk membalas pembunuhan terhadap delapan rekan mereka oleh aparat Korsel yang menyerbu satu kapal yang dibajak.

Para perompak dari dua pangkalan di pantai Somalia mengatakan, mereka telah mengambil beberapa awak yang ditahan sebagai sandera di kapal mereka. Lalu, para sandera dipindahkan lagi ke pedalaman sebagai upaya penyelamatan dari armada kapal perang asing yang melakukan patroli di perairan Somalia.

Perompak Somalia biasanya tidak mencederai sandera mereka. Itu dilakukan dengan harapan dapat menjadi bahan perundingan untuk mendapatkan uang tebusan bagi pembebasan sebuah kapal. Kini kaum perompak Somalia mengatakan akan melakukan balas dendam atas pembunuhan rekan-rekan mereka.

”Kami tidak pernah berencana membunuh, tetapi sekarang kami akan melakukan aksi balas dendam,” kata salah seorang perompak Somalia yang mengaku bernama Mohamed per telepon.

Mohamed melanjutkan, ”Kami tak akan pernah lagi meminta uang tebusan dari kapal-kapal milik Korsel. Kami nantinya akan membakar kapal-kapal mereka dan membunuh para awak mereka dan kami akan meningkatkan usaha-usaha kami.”

Berbicara dari pangkalan Garad, Somalia, ia mengatakan, ”Korsel membuat dirinya sendiri menderita dengan membunuh rekan-rekan kami.”

Angkatan Laut Korsel menyelamatkan 21 awak kapal Samho Jewelry yang mengangkut bahan kimia, Jumat (21/1). Kapal itu milik perusahaan Samho Shipping, yang supertankernya ditahan selama tujuh bulan oleh para perompak Somalia. Para perompak mengatakan, mereka menerima uang tebusan 9,5 juta dollar AS bagi pembebasan supertanker itu belum lama ini.

”Kami telah mulai membawa para awak kapal-kapal yang dibajak ke daerah pedalaman dan kami memperketat keamanan. Kami kehilangan orang-orang penting dalam pertempuran dengan pasukan komando Korsel,” kata seorang pembajak yang mengaku bernama Hussein.

Mustahil untuk memverifikasi pergerakan para pelaut yang disandera oleh perompak. Seorang pejabat maritim yang berpangkalan di Kenya mengatakan, para perompak sering memindahkan para awak ketika panik, tetapi menyatakan ragu tentang ancaman untuk membunuh para awak kapal Korsel itu.

”Mereka (para perompak) sekarang gelisah dan bisa melakukan apa saja. Namun, tujuan utama mereka selalu uang,” kata Andrew Mwangura, Kepala Program Bantuan Pelaut Afrika Timur.

Satu laporan pada awal bulan ini memperkirakan kerugian akibat pembajakan itu 7 miliar-12 miliar dollar AS setahun. Juga diungkapkan, pembajakan dari Tanduk Afrika sering kali menaikkan biaya pengiriman di Samudra Hindia. (REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com