Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Inggris "Haramkan" Terry Jones

Kompas.com - 20/01/2011, 16:36 WIB

KOMPAS.com - Inggris punya alasan lain tatkala berjumpa dengan niat Terry Jones. Meski, simpulan akhirnya adalah pendeta yang sempat mengobarkan niat untuk membakar sejumlah kopi Al Quran itu "haram" masuk ke Inggris.  Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan sejumlah komentar Jones adalah bukti bahwa perilakunya memang tidak bisa diterima. Makanya, pemerintah tidak ingin kehadirannya justru akan menimbulkan keresahan masyarakat.

Dalam penjelasan lainnya, pihak pemerintah Inggris sebagaimana warta AP dan AFP pada Kamis (20/1/2011) juga mengatakan menentang ekstremisme dalam bentuk apapun. "Datang ke Inggris adalah sebuah keistimewaan yang diberikan dan bukan sebuah hak yang melekat begitu saja," kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri.

"Kami tidak ingin membiarkan orang yang kehadirannya justru akan meresahkan masyarakat di negara ini," katanya.

Sementara, dalam wawancara dengan media pemerintah Inggris, Jones justru merasa dirinya mendapat perlakuan tidak adil. "Saya datang bukan untuk menentang hukum Inggris," kata Jones sembari menambahkan kalau dirinya tidak menentang Islam.

"Apa yang saya tentang adalah hal yang radikal. Jika saya datang ke Inggris, kami berharap kelompok Muslim akan berjalan bersama kami," imbuhnya.

Jones adalah pemimpin Gereja Kristen bernama Dove World Outreach Center (DWOC) yang berada di Gainesville, Florida, Amerika Serikat. Tahun lalu tercatat hanya ada 50 orang yang tergabung dalam kelompok yang dipimpinya ini.

Dia datang ke Inggris atas undangan sebuah organisasi sayap kanan bernama England Is Ours yang akan menggelar sebuah acara pada Februari mendatang. Dalam acara itu juga akan digelar aksi demonstrasi menentang pendirian sejumlah masjid dan meluasnya pengaruh Islam di negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com