Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Morales Tetap Pilih Daun Koka

Kompas.com - 19/01/2011, 19:40 WIB

KOMPAS.com — Mengunyah daun koka adalah hal lazim di Bolivia, bahkan sejak 8.000 tahun silam. Daun yang masuk dalam kategori sebagai bahan dasar narkotika itu memang menjadi salah satu cara bagi pertahanan hidup rakyat Bolivia yang negerinya terletak di dataran tinggi Pegunungan Andes.

Berangkat dari situlah, Presiden Bolivia Evo Morales pun terus mengampanyekan dekriminalisasi terhadap daun koka. Pasalnya, selama bertahun-tahun pula, Badan Pengawas Narkotik Internasional telah menyerukan pelarangan untuk mengunyah daun koka. "Bagi rakyat Bolivia, daun koka adalah daun suci," begitu kata Morales suatu ketika.

Paling anyar, seturut catatan AFP pada Rabu (19/1/2011), di Bolivia ada peluncuran minuman ringan dari ekstrak daun koka. Nama minuman itu Koka Brynco. Bahkan, perkenalan produk ini kepada publik dilakukan dengan upacara resmi.

Sejatinya, minuman ringan tersebut memang bukan produk paling gres. Sejumlah produk, seperti teh, tepung, pasta gigi, dan minuman beralkohol, telah diproduksi dengan bahan koka.

Usut punya usut, pada sisi lain, Koka Brynco memang segaris dengan upaya menyaingi minuman ringan Coca-Cola-nya "Uwak" Sam (US). Di Bolivia, memang ada pula minuman bernama Coca Colla. Kebanyakan bahan koka untuk Koka Brynco merupakan produksi pertanian di provinsi pedesaan Chapare.

"Minuman itu juga telah disambut baik dalam riset pasar dan soal rasanya," kata kepala perusahaan Johnny Vargas kepada kantor berita ABI.    

Dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Morales memang merealisasikan kebijakan memperluas penanaman koka. Bahkan, Morales yang mengepalai persatuan petani koka di Chapare mengundang perhatian hadirin ketika ia mengunyah daun tanaman itu dalam pertemuan Perserikatan Bangsa Bangsa, beberapa waktu lampau.    

Bolivia, yang merupakan produsen koka ketiga terbesar setelah Kolombia dan Peru, menanam tumbuhan koka di area seluas 30.500 hektar pada 2008. Jumlah ini meningkat enam persen dari tahun sebelumnya, menurut Badan Obat-obatan dan Kriminal PBB. Tercatat, sekitar 10 juta penduduk yang tinggal di Pegunungan Andes biasa mengunyah daun koka.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com