Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Payah, Kereta Mogok Melulu!

Kompas.com - 19/01/2011, 18:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seringnya kereta api mogok diakui PT KAI lantaran sudah tuanya alat milik perusahaan tersebut sehingga menyebabkan gangguan sinyal. Dengan anggaran yang ada saat ini, KAI mengaku tidak mampu melakukan perbaikan yang signifikan pada sistem persinyalan kereta api di wilayah Jabodetabek. Demikian disampaikan Kepala Humas PT KA Daops I Mateta Rizalulhaq, Rabu (19/1/2011) di kantor LIPI, Jakarta.

Salah satu contoh kasusnya adalah terhentinya kereta api ekonomi AC di Pasar Minggu pagi hari ini. "Itu terhenti karena ada gangguan sinyal karena habis hujan tadi pagi," ujar Mateta.

Ia mengungkapkan, seringnya gangguan sinyal memang kerap kali membuat kekacauan jadwal keberangkatan, tetapi ia memastikan jadwal kereta hingga malam hari untuk rute Jakarta-Bogor tidak akan terganggu. "Sudah jalan lagi, jadwal kembali normal, tidak terganggu sampai nanti," ujarnya.

Mateta menyadari bahwa selama ini gangguan sinyal memang disebabkan beberapa hal, yakni faktor cuaca seperti petir, pencurian, dan juga umur alat yang sudah tua. "Karena alat sudah tua, jadi sering kali jadi gangguan sinyal," ungkap Mateta.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan mengaku pihaknya kini tengah dihadapkan pada dilema untuk merawat kereta api yang sudah berumur. Apabila kereta diistirahatkan, diakui Jonan, publik akan protes. Kalau tetap dijalankan, kemungkinan gangguan akan terjadi yang menyebabkan lagi-lagi publik protes.

"Kami akan perbaiki semaksimal yang kami bisa, tapi memang kereta-kereta kita itu rawan mogok. Memang masalahnya, kita tidak memiliki cadangan yang kuat. Kalau tarif dinaikkan, hal ini tidak mungkin terjadi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com