Kalau Tarif Naik, KAI Jamin Keselamatan

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia menjanjikan akan memberikan pelayanan lebih baik jika kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi bisa dilaksanakan. Kenaikan tarif tersebut akan diprioritaskan untuk kepentingan peningkatan layanan keselamatan pengguna kereta api.

Demikian diungkapkan Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan, Rabu (19/1/2011), di sela-sela acara diskusi "Standar Pelayanan Minimal Kereta Api" di LIPI, Jakarta.

"Dana yang didapat dari kenaikan tarif akan digunakan untuk perbaikan di pelayanan keselamatan," ujarnya.

Bentuk perbaikan layanan yang akan dilakukan KAI, lanjut Jonan, adalah dengan melakukan peremajaan gerbong, membuat jalur rel yang tidak bergelombang yang sering menyebabkan kereta anjlok, serta pergantian roda.

"Terakhir kenaikan tarif tahun 2002, setelah itu tidak ada. Coba hitung inflasinya, berapa banyak biaya operasional yang membengkak, tapi tarifnya tetap seperti itu dan mau pelayanan yang lebih, tentu tidak bisa," ungkap Jonan.

Lagi-lagi, Jonan pun menyatakan bahwa kenaikan tarif merupakan solusi KAI untuk memenuhi standar pelayanan minimum (SPM). Sebelumnya, Menteri Perhubungan Freddy Numberi sendiri menyatakan akan menunda kenaikan tarif kereta api sampai April 2011.

Payung hukum kenaikan tarif tersebut akan keluar apabila PT KAI memenuhi tiga syarat yang diajukan Menhub, yakni memenuhi standar pelayanan minimal, sosialisasi, dan mengeluarkan perintah operasionalnya.

Kenaikan tarif memang sempat terjadi pada 8 Januari 2011 lalu. Namun, sehari kemudian kenaikan tarif sebesar 15-75 persen itu dibatalkan.